Tekno

Waspadai Iklan Palsu di Media Sosial, Ini Ciri-Cirinya

Senin, 28 April 2025 - 11:33 | 9.43k
Belajar mengenali tanda-tanda iklan palsu yang beredar di media sosial  bisa membantu Anda terhindar dari jebakan scammers. (FOTO: pta.co.uk)
Belajar mengenali tanda-tanda iklan palsu yang beredar di media sosial bisa membantu Anda terhindar dari jebakan scammers. (FOTO: pta.co.uk)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Penipuan lewat iklan palsu di media sosial melonjak tajam dalam beberapa tahun terakhir. Belajar mengenali tanda-tandanya bisa membantu Anda terhindar dari jebakan scammers.

Pernah merasa isi linimasa media sosial Anda dipenuhi iklan dibandingkan kabar teman? Anda tidak salah. Lebih buruk lagi, iklan asli dan palsu seringkali sulit dibedakan—dan itu memang strategi para penipu.

Advertisement

"Penjahat siber suka dengan metode yang murah dan mudah dijalankan, dan iklan palsu di media sosial termasuk di dalamnya," kata Monica Eaton, CEO Chargebacks911, perusahaan perlindungan transaksi online. Menurutnya, biaya membuat kampanye iklan palsu sangat murah, bahkan bisa dijalankan hanya dengan 'receh' di rumah.

Bukan hanya Anda yang mencari situs belanja, para scammer juga aktif mengejar Anda. Data dari Federal Trade Commission (FTC) Amerika Serikat mencatat 70 persen orang yang dihubungi scammer lewat media sosial kehilangan uang, dengan total kerugian mencapai 1,9 miliar dolar AS—lebih besar dibandingkan metode penipuan lain. "Masalah ini sangat serius dan makin parah dari tahun ke tahun," tegas Eaton.

Dengan banyaknya iklan berseliweran, membedakan yang asli dan palsu memang sulit. Dikutip dari Reader’s Digest ini tanda-tanda iklan palsu di media sosial. 

1. Terlalu Bagus untuk Jadi Kenyataan

Penawaran yang tampak bombastis hampir selalu patut dicurigai, terutama di media sosial seperti Instagram atau Facebook. "Kalau terlihat terlalu bagus untuk jadi kenyataan, kemungkinan besar memang begitu," kata Hauk.

Tips: Waspadai kata-kata seperti "promo terbatas" atau "tinggal sedikit lagi"—sering dipakai dalam iklan palsu.

2. Harga Tidak Masuk Akal

Diskon besar-besaran untuk barang bermerek bisa menjadi tanda jelas penipuan. Misalnya, tidak mungkin ada iPhone seharga Rp150 ribu atau Apple membagikan headset VR gratis hanya karena Anda mengisi survei.

Tips: Jika harga jauh lebih murah dibandingkan di tempat lain, besar kemungkinan barang itu palsu atau tokonya palsu.

3. Alamat Website Tidak "https"

Saat mengklik iklan dan diarahkan ke situs, periksa URL-nya. Jika hanya "http" tanpa huruf "s", itu tanda keamanan situs rendah dan patut dicurigai. Situs terpercaya seperti Amazon, Walmart, atau maskapai besar selalu menggunakan "https".

Tips: Sebaiknya cari langsung situs resmi brand tersebut lewat Google, bukan lewat klik iklan.

4. Langsung Diminta Data Kartu Kredit

Waspada jika situs atau akun langsung meminta data kartu kredit sebelum memberi detail lain. Lebih berbahaya lagi kalau mereka meminta Anda membayar lewat aplikasi pihak ketiga seperti Zelle atau PayPal.

Tips: Jangan pernah membagikan data pribadi lewat DM. Gunakan kartu kredit untuk transaksi online, bukan debit, karena perlindungan hukumnya lebih kuat.

5. Akun Media Sosial yang Mengikuti Anda

Banyak akun palsu meniru brand terkenal dan membeli followers agar tampak kredibel. Jika akun baru tiba-tiba mengikuti Anda atau mengirim pesan pribadi, hati-hati. Biasanya ada perbedaan kecil di nama akun, seperti tambahan huruf atau tanda garis bawah.

Tips: Cek rasio followers dan interaksinya. Akun palsu biasanya punya followers banyak tapi komentar sedikit dan terdengar generik.

6. Tidak Bisa Meninggalkan Komentar

Jika kolom komentar dinonaktifkan, patut curiga. Penipu sering menonaktifkan komentar agar tidak ketahuan setelah korbannya menyadari barang tidak pernah dikirim.

Tips: Tinggalkan akun atau situs tersebut jika Anda tidak bisa berinteraksi.

7. Gambar Tampak Asli tapi Tidak

Dengan teknologi sekarang, scammers bisa meniru logo, warna, bahkan font brand ternama. Hati-hati: visual yang tampak profesional bukan jaminan iklan itu asli.

Tips: Jangan tergoda tampilan meyakinkan. Cari promo langsung dari situs resmi.

8. Ulasan Terlalu Sempurna

Jika semua ulasan berbintang lima dan terdengar mirip satu sama lain, patut dicurigai. Produk yang asli biasanya punya campuran ulasan positif dan negatif.

Tips: Percayai intuisi Anda. Jika ulasannya terasa aneh atau berlebihan, lebih baik abaikan.

9. Minim Hashtag

Akun resmi biasanya menggunakan banyak hashtag untuk memperluas jangkauan. Scammer malah menghindari hashtag supaya tidak ketahuan.

Tips: Cari tanda "Sponsored" di postingan iklan, yang biasanya menunjukkan bahwa iklan tersebut legal.

10. Terlalu Banyak Bertanya

Jika setelah Anda menyukai postingan, akun tersebut langsung membalas dan terus-menerus bertanya, bisa jadi Anda sedang berbicara dengan chatbot AI yang dirancang untuk mendorong Anda segera membeli.

Tips: Waspadai penjual yang terlalu agresif mendorong Anda untuk mengklik tautan pembayaran.

Kesimpulan

Selalu waspada terhadap tanda-tanda iklan palsu di media sosial. Jangan mudah tergoda, selalu cek ulang informasi, dan lindungi data pribadi Anda. Dengan langkah sederhana ini, Anda bisa menghindari jebakan scammer yang semakin canggih. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES