Peristiwa Daerah

Harga Bumbu Dapur di Banyuwangi Melonjak

Jumat, 02 Desember 2022 - 22:22 | 86.08k
Riski salah satu pedagang bumbu dapur di Pasar Induk Banyuwangi. (FOTO: Anggara Cahya/TIMES Indonesia)
Riski salah satu pedagang bumbu dapur di Pasar Induk Banyuwangi. (FOTO: Anggara Cahya/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Memasuki akhir tahun 2022, sejumlah harga kebutuhan pokok di Banyuwangi, Jawa Timur, melonjak. Kenaikan harga paling menonjol terjadi pada komoditas bumbu dapur, seperti bawang merah, bawang putih, cabai rawit, cabai merah dan tomat.

Pantauan TIMES Indonesia, di pasar induk Banyuwangi, harga bawang merah tembus Rp31.000 – Rp34.000 per kilogram. Padahal, sebelumnya hanya Rp20.000 per kilogram.

Untuk bawang putih, harga naik Rp2.000. Yang awalnya Rp20.000, kini menjadi Rp22.000 per kilogram.

Kenaikan harga cukup signifikan juga terjadi pada komoditi cabai rawit. Dari Rp28.000 per kilogram, kini tembus Rp35.000 per kilogram. Sementara untuk cabai merah besar saat ini diharga Rp20.000 per kilogram, dari sebelumnya yang hanya dikisaran Rp16.000 per kilogram.

Harga tomat malah naik dua kali lipat lebih. Dari Rp5.000 saja di bulan November, kini menjadi Rp12.000 per kilogram.

Harga Tomat yang awalnya awal dibandrol Rp5000 per kilogram naik ke angka Rp. 12.000,- per kilogram.

Riski, satu penjual bumbu dapur di pasar induk Banyuwangi, mengatakan, lonjakan harga disebabkan minimnya stok barang sementara permintaan konsumen terus mengalami peningkatan.

“Akhirnya harga langsung melonjak,” katanya, Jumat (2/12/2022).

Minimnya stok bumbu dapur, disebabkan banyak petani gagal panen. Kondisi tersebut terjadi sebagai imbas hujan yang terus mengguyur beberapa bulan belakangan. Serta musibah banjir yang ikut merendam tanaman milik petani.

“Jadi petani tidak bisa panen dengan maksimal, sementara kita sebagai penjual dipasar, dagangan semua ambil dari petani langsung,” ujarnya.

Peningkatan harga ini diprediksi masih akan terus terjadi hingga awal tahun 2023. Untuk itu, sebagai antisipasi terjadinya kerugian, para penjual bumbu dapur di pasar induk Banyuwangi, mengurangi stok dagangan.

Menurut Riski, lonjakan harga bumbu dapur di Banyuwangi, tidak berpengaruh pada penjualan. Karena masyarakat sudah terbiasa dengan harga yang terus-terusan naik. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES