Inovatif! Pesantren di Jombang Ngaji Kitab Kuning Diterjemahkan Bahasa Inggris

TIMESINDONESIA, JOMBANG – Di balik tembok-tembok pondok pesantren yang kokoh, terdapat perjuangan dan semangat para santri untuk menimba ilmu agama dengan mendalami kitab-kitab klasik Islam.
Salah satunya di Pondok Pesantren Al-Aziziyah Denanyar, Jombang, tradisi ngaji kitab kuning telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan santri.
Advertisement
Namun, ada pemandangan berbeda pada pengajian kitab kuning pada bulan suci Ramadan 1445 H atau tahun 2024 ini. Pada pengajian Ramadan ini santri mengaji kitab kuning yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris.
Kiai Avin Nadhir Pengasuh Pondok Pesantren Putri Al-Aziziyah Denanyar, Jombang inisiator metode pengajian kitab kuning diterjemahkan bahasa Inggris. (FOTO: Rohmadi/TIMES Indonesia)
Setidaknya ada 80 santri yang setiap harinya mengikuti pengajian dengan metode itu. Pengajian yang berkolaborasi dengan Desa Inggris Jombang diselenggarakan di Masjid Pondok Pesantren Al-Aziziyah Denanyar.
Terlihat para santri nampak antusias dan menyukai metode pengajian kitab kuning dengan metode yang berbeda pada umumnya ini. Aida Riskol Malika salah satu santri yang mengikuti pengajian itu merasa senang dan bahagia mendapatkan pengalaman baru.
“Alhamdulillah seneng banget. Ada pengalaman baru jadi bisa belajar bahasa inggris dan bahasa arab secara langsung,” ujarnya kepada TIMES Indonesia, Jum’at (22/3/2024).
Sementara itu, Kiai Avin Nadhir Pengasuh Pondok Pesantren Putri Al-Aziziyah menyadari pentingnya menghadirkan aksesibilitas ilmu agama kepada para santri yang mungkin memiliki pemahaman bahasa Inggris lebih baik daripada bahasa Arab.
Dengan terjemahan bahasa Inggris, santri Pondok Pesantren Al-Aziziyah tidak hanya mampu memahami teks-teks klasik dalam bahasa Arab, tetapi juga menembus batasan bahasa dan budaya untuk menyelami pemahaman yang lebih mendalam.
“Harapan kami, kelak santri bisa berdakwah menyebarkan agama Allah SWT ke seluluh dunia. Sebab bahasa inggris bahasa internasional yang dipakai selulur dunia,” papar Kiai Avin Nadhir.
Menurutnya, dengan metode ini dapat memberikan kesempatan yang lebih luas bagi para santri untuk mengaplikasikan dan menginternalisasi nilai-nilai keilmuan yang terkandung dalam kitab kuning. Langkah inovatif ini juga merupakan bagian dari upaya pesantren untuk terus memantapkan kualitas pendidikan yang diselenggarakan.
Dengan memadukan tradisi keilmuan klasik dengan teknologi pendidikan modern, Pondok Pesantren Al-Aziziyah Denanyar, Jombang, berkomitmen untuk melahirkan generasi santri yang tidak hanya menguasai ilmu agama secara konvensional, tetapi juga mampu beradaptasi dengan perubahan zaman.
Ngaji kitab kuning dengan terjemahan bahasa Inggris di Pondok Pesantren Al-Aziziyah Denanyar, Jombang, menawarkan pengalaman pembelajaran yang unik dan menyeluruh bagi para santri.
“Dengan menggabungkan tradisi keilmuan klasik dengan inovasi dalam pembelajaran, kami ingin menjawab tantangan zaman, memberikan kontribusi yang berarti dalam mempersiapkan generasi muda yang berwawasan luas dan terampil dalam menyikapi kompleksitas dunia modern,” tegasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |