Peristiwa Daerah

Cerita di Balik Kain Tenun Ikat Bandar Kidul yang Dikenakan Presiden Jokowi

Kamis, 20 Oktober 2022 - 22:31 | 64.27k
Presiden Joko Widodo mengenakan baju dari kain tenun ikat bandar kidul karya kolaborasi pengrajin tenun ikat kota Kediri, Erwin dan desainer nasional Wignyo Rahadi. (Foto: Instagram Presiden Jokowi)
Presiden Joko Widodo mengenakan baju dari kain tenun ikat bandar kidul karya kolaborasi pengrajin tenun ikat kota Kediri, Erwin dan desainer nasional Wignyo Rahadi. (Foto: Instagram Presiden Jokowi)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, KEDIRI – Pembukaan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-37 memberikan kebanggaan tersendiri bagi warga Kota Kediri. Pasalnya saat membuka pameran perdagangan ini, Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo mengenakan wastra khas kota Kediri yakni Tenun Ikat Bandar Kidul.  

Tenun Ikat Bandar Kidul yang dikenakan Presiden Joko Widodo bukan tenun ikat biasa. Baju tersebut merupakan kolaborasi pengrajin tenun ikat kota Kediri, Erwin dan desainer nasional Wignyo Rahadi. 

Advertisement

Erwin menceritakan pesanan ini bermula saat desainer Wignyo Rahadi dan Kepala Bank Indonesia Kediri berbicara terkait Tenun Ikat Bandar Kidul. Dalam saat itu, Wignyo Rahadi mengungkapkan dirinya mendapat pesanan untuk membuat seragam TEI bagi seluruh kabinet.Saat itu Erwin mendapat kesempatan untuk membuat sampel kainnya. 

Kemudian ketika Wignyo Rahadi menjadi pembimbing kelas desainer di Kota Kediri, pihaknya memastikan pesanan tersebut. Total pesanan ada 110 potong. Waktu pengerjaannya sekitar 1,5 bulan.  

Pada tenun ikat yang dikenakan Presiden Jokowi juga berbeda proses pengerjaannya. Pada kain tenun ikat biasa satu bidang bisa menjadi 5 sampai 6 potong. Namun pada tenun ikat yang dikenakan Presiden ke-7 RI  itu satu bidang hanya menjadi 4 potong. Pesanan sendiri awalnya warna hitam dan merah lalu berubah menjadi coklat muda dan coklat tua.

Dalam waktu yang mepet tersebut, Erwin sempat mengalami kendala akibatnya terlambatnya benang yang menjadi bahan pembuatan tenun ikat.

Pada sekitar Juli lalu, akibat kenaikan harga kapas, perajin tenun ikat memang sempat kesulitan mendapatkan benang. Beruntung banyak teman yang siap membantu Erwin. 

"Ada kendala benang yang terlambat itu akhirnya saya nempil (pinjam) benang ke teman-teman lain. Lalu kemudian saya proses karena waktu sudah mepet," ungkapnya, Kamis (20/10/2022). 

Erwin mengungkapkan, dirinya tidak pernah menyangka kain buatannya dipakai orang nomor satu di Indonesia.

Ke depan ia berharap, para perajin tenun ikat kota Kediri makin maju. Ia juga siap jika ada pengrajin yang ingin membuat motif yang sama dengan yang dikenakan Presiden Joko Widodo. 

 "Alhamdulillah saya senang sekali. Semoga imbasnya ini juga bisa ke teman-teman pengrajin tenun lainnya," tutur Erwin lagi. 

Kebanggaan serupa turut diungkapkan Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar.  Diharapkan momen ini juga bisa menggerakkan perekonomian di Kota Kediri melalui produk Tenun Ikat Bandar Kidul. 

"Semoga ini bisa menggerakkan perekonomian Kota Kediri. Serta makin memperkenalkan produk unggulan tenun ikat bandar ke pentas dunia," ujarnya.

Wignyo Rahadi sendiri beberapa waktu lalu pernah mengungkapkan tenun ikat bandar kidul, sebagai Wastra khas kota Kediri memiliki potensi besar untuk makin besar saat dikembangkan menjadi produk siap pakai. Ketika sudah berubah jadi produk siap jadi, tenun ikat bandar kidul bisa makin lestari dan juga membantu perkembangan ekonomi para pegiatnya.

Mengubah kain menjadi baju siap pakai, Wignyo menambahkan bisa mendongkrak penjualan wastra atau kain tradisional. Mengingat budaya konsumsi masyarakat Indonesia lebih cenderung memilih pakaian siap pakai daripada kain.

Saat ini sendiri di Kelurahan Bandar Kidul terdapat 14 perajin tenun ikat, dengan beberapa motif khas seperti Tirto Tirjo, Ceplok, Gelombang, Along-Along, Gunungan, hingga Wajik. 

Pemkot Kediri sendiri melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian telah mencatatkan tenun ikat Kediri dalam Surat Pencatatan Inventarisasi Kekayaan Intelektual Komunal Ekspresi Budaya Tradisional (HAKI KIK). Tenun Ikat Kediri diakui dalam jenis Ekspresi Budaya Tradisional “Seni Rupa Dua Dimensi, Seni Rupa – Tiga Dimensi. 

"Selama ini hanya dibuat kain dan kain. Bagaimana kita branding? tentunya untuk lebih menarik orang membeli dan memakai adalah kalau sudah bisa menjadi busana siap pakai," ucap Wignyo Rahardi, Selasa (2/8/2022). (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES