Akibat Aturan Syarikah, Keberangkatan Sejumlah Jemaah Haji Bondowoso Ditunda

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Sebanyak 13 jemaah haji dari total 615 jemaah di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, sudah berangkat terlebih dahulu.
Yakni sebanyak 4 jemaah haji berangkat Kamis 1 Mei kemarin dan bergabung dengan kloter 3. Kemudian 9 orang berangkat pada 6 Mei 2025 dan bergabung dengan kloter 17. Mereka berangkat lebih awal karena harus mengisi open seat atau kursi kosong, tentu juga karena visa hajinya sudah keluar.
Advertisement
Kemudian ratusan jemaah haji lainnya dijadwalkan berangkat Minggu 11 Mei 2025 dari Bondowoso. Namun karena ada aturan baru, keberangkatan sejumlah jemaah haji dipastikan ditunda.
Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Bondowoso, Suharyono menjelaskan, ada aturan baru dari pemerintah Arab Saudi. Hal itu berdasarkan surat edaran Kemenag yang diterima Rabu 7 Mei kemarin.
Aturan baru tersebut kata dia, yakni aturan syarikah atau penggolongan kloter (kelompok terbang) disesuaikan berdasarkan syarikah atau PT yang ada di visa haji masing-masing jemaah.
“Visa haji masing-masing jemaah itu kan berbeda syarikahnya,” jelasnya.
Menurutnya, syarikah di Indonesia berjumlah 8. Kemudian untuk seluruh jemaah haji Bondowoso ada sekitar 5 syarikah.
Syarikah atau PT ini yang akan menangani jemaah di Arab Saudi. Mulai hotel, kemudian transportasi dan seterusnya.
Jika PTnya berbeda kata dia, berarti di Arab Saudi tidak satu tempat. Kemudian di Bondowoso sendiri jemaah haji tidak satu PT, termasuk juga ditemukan penggabungan yang berbeda syarikah.
Adapun untuk penggabungan misalnya orang tua dan anak, serta suami istri yang berbeda syarikah, maka tidak boleh diberangkatkan tanggal 11 Mei.
Artinya jemaah penggabungan yang berbeda syarikah, dikeluarkan dari keberangkatan pada 11 Mei dan menunggu informasi lebih lanjut.
“Nanti mau dikelompokkan di kloter berbeda atau bisa diberangkatkan kloter paling akhir, kloter 96 atau 97, nanti kloter campuran dari banyak syarikah,” paparnya.
Suharyono mengaku belum bisa memastikan berapa jemaah haji yang ditunda keberangkatannya. Pihaknya masih melihat satu per satu dan mengunduh semua visa jemaah untuk melihat syarikahnya.
“Yang berbeda, kita hubungi tidak bisa berangkat tanggal 11. Nanti dicarikan kloter satu syarikah,” terangnya, Jumat (9/5/2025).
Dia juga memaparkan, ada 8 visa jemaah haji yang belum keluar. Kemudian setelah keluar akan dilihat syarikahnya apa.
Termasuk juga ada beberapa kartu jemaah tidak keluar. Kertu tersebut seperti KTP berisi sejumlah informasi seperti mana di halaman depan, foto, hotel dan nomor kamarnya.
“Di baliknya ada barcode, itu ada riwayat kesehatan, setelah di-barcode ada informasi kesehatan jemaah. Kalau dulu kan bawa buku kesehatan, sekarang pakai kartu,” ujarnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |