TIMESINDONESIA, GRESIK – Senyum sumringah terpancar dari wajah Muhammad Soleh, seorang abang becak yang biasa mangkal di Jalan Sindujoyo, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Hari itu, ia bersama 531 Abang becak di Kota Pudak menerima amplop berisi santunan Rp200 ribu, bingkisan makanan, dan handuk kecil dari Petrokimia Gresik.
Advertisement
Bantuan sederhana namun bermakna bagi para abang becak yang masih setia mengayuh. "Saya merasa sangat berterima kasih," kata Soleh usai mendapatkan bantuan di GOR Tridharma, Kamis (17/7/2025).
Dia menyampaikan, setiap tahun mendapatkan bantuan dari Petrokimia Gresik. Tepatnya saat ulang tahun dan juga bulan Ramadan.
"Petrokimia Gresik sering berbagi dengan abang becak seperti kami. Semoga komitmen baik ini bisa terus berlanjut," ucap Soleh.
Pria yang sudah mengayuh becak sejak tahun 1997 itu mengaku penghasilannya kini tak menentu. Dalam sehari, ia hanya bisa membawa pulang sekitar Rp50 ribu, bahkan terkadang kurang dari itu.
Meski begitu, Soleh tetap setia menarik becak, meski zaman perlahan meninggalkannya. "Hanya ini yang bisa dilakukan, jadi saya terus mengayuh becak," terangnya.
Tak hanya Soleh, ratusan abang becak lain juga menerima santunan serupa dari Petrokimia Gresik. Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian HUT ke-53 perusahaan pupuk terbesar di Indonesia tersebut.
"Kami berdoa agar terus berkembang," tambah Fatoni, Abang becak yang setiap hari mangkal di sekitar Pasar Gresik.
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Daconi Khotob menyebut para abang becak sebagai pahlawan ramah lingkungan yang perlu dihargai dan diperhatikan. Dia bahkan membandingkan keberadaan becak dengan budaya transportasi di negara maju.
"Di Denmark, semua orang memakai transportasi berbasis kayuh seperti sepeda. Kita pun harus bangga, karena abang-abang becak ini juga bagian dari pahlawan lingkungan," ujarnya.
Orang nomor satu di Petrokimia Gresik ini juga menitip doa kepada para abang becak agar perusahaan ini bisa terus eksis dan bermanfaat bagi masyarakat.
"Doakan agar Petrokimia Gresik tetap diberi keberlangsungan. Ini adalah pabrik pupuk terbesar di Indonesia. Dan semoga para pemimpin kami selalu amanah dalam mengemban tugas," terangnya.
Dalam kesempatan itu, Dirut Daconi pun mengaku teringat dengan masa kecilnya. Ia sering menggunakan transportasi Becak. "Di kampung halaman dulu, saya sering pakai becak," kenang dia. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
| Editor | : Deasy Mayasari |
| Publisher | : Sholihin Nur |
