Retret Yayasan Sultan Agung Tebuireng: SMK Tidak Boleh Jalan di Tempat

TIMESINDONESIA, JOMBANG – Dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan membangun budaya kerja yang unggul, Yayasan Sultan Agung Tebuireng Jombang menggelar kegiatan retret selama tiga hari di kawasan pegunungan Trawas, Mojokerto.
Kegiatan ini berlangsung pada 19–21 Juli 2025 dan diikuti oleh seluruh guru dan tenaga kependidikan dari SMK Sultan Agung 01 Tebuireng dan SMK Sultan Agung 02 Tebuireng.
Advertisement
Retret ini merupakan bagian dari program penguatan karakter dan profesionalisme pendidik, sekaligus menjadi ruang penyegaran setelah menjalani rutinitas pendidikan. Dengan menggandeng SMK Mitra Industri MM2100 Bekasi sebagai mitra strategis, para peserta mendapatkan berbagai materi pelatihan berkualitas, termasuk tentang pentingnya kebersihan, kedisiplinan, serta pembentukan budaya kerja profesional.
M. Subaidi Muchtar, Manajer Retret mengatakan salah satu penekanan utama dalam retret ini adalah kesadaran kolektif terhadap tanggung jawab menjaga lingkungan sekolah yang bersih dan disiplin.
Suasana Apel dan out bound yang dipimpin langsung oleh Kodim 0814 Jombang pada Retret Yayasan Sultan Agung Tebuireng Jombang di Trawas Mojokerto. (FOTO: Rohmadi/TIMES Indonesia)
Bukan hanya murid yang menjadi subjek perubahan, tetapi juga para guru, staf, dan pimpinan sekolah yang diharapkan menjadi role model dalam menumbuhkan budaya positif di lingkungan pendidikan.
Materi juga mencakup bagaimana menanamkan nilai-nilai budaya kerja industri di lingkungan sekolah vokasi, sehingga peserta didik terbiasa dengan pola pikir profesional sejak dini.
“Pembiasaan perilaku, kedisiplinan waktu, hingga cara berkomunikasi dalam lingkungan kerja menjadi poin-poin penting yang disampaikan dalam kegiatan tersebut,” kata Subaidi Muchtar kepada TIMES Indonesia, Selasa (22/7/2025).
Komitmen Yayasan untuk Pendidikan Bermutu
Subaidi yang juga sebagai Wakil Ketua Yayasan Sultan Agung Tebuireng, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk komitmen yayasan dalam menghadirkan pendidikan vokasi yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga siap menghadapi dunia kerja.
“Retret ini bukan hanya kegiatan refreshing, tapi bagian dari transformasi cara berpikir dan bertindak seluruh civitas akademika SMK Sultan Agung. Kami ingin para pendidik memahami bahwa mencetak siswa unggul harus dimulai dari teladan dan budaya kerja yang sehat di internal sekolah,” jelas pria yang juga sebagai wakil rakyat tersebut.
Lebih lanjut, Subaidi menekankan bahwa kerja sama dengan SMK Mitra Industri MM2100 Bekasi menjadi langkah konkret dalam menghadirkan suasana dan nilai-nilai industri di lembaga pendidikan. Langkah ini salah satu upaya agar SMK Sultan Agung 01 dan 02 Tebuireng menjadi salah satu sekolah vokasi terbaik di Jombang.
Foto bersama Retret Yayasan Sultan Agung Tebuireng Jombang di Trawas Mojokerto. (FOTO: Rohmadi/TIMES Indonesia)
“Kami bersyukur bisa menghadirkan narasumber dari SMK Mitra Industri MM2100 Bekasi yang sudah terbukti pengalamannya dalam menerapkan standar industri di sekolah. Harapannya, guru-guru kami bisa menularkan budaya tersebut kepada siswa agar mereka siap bersaing di dunia kerja nyata,” ujarnya.
Dengan adanya retret ini, Yayasan Sultan Agung berharap para guru dan tenaga pendidik semakin solid, profesional, dan memiliki kesadaran kolektif dalam menciptakan sekolah vokasi yang unggul dan berdaya saing tinggi, baik secara moral maupun kompetensi kerja. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |