Indonesia Positif

Guru PJOK Didorong Jadi Agen Perubahan Gaya Hidup Sehat di Sekolah

Senin, 21 Juli 2025 - 13:13 | 6.17k
Para guru peserta acara program Nutrifood Physical Education Teacher (NPET) menunjukkan  rencana strategi pembelajaran, Sabtu (19/7/2025. (FOTO: dok Nutrifood)
Para guru peserta acara program Nutrifood Physical Education Teacher (NPET) menunjukkan rencana strategi pembelajaran, Sabtu (19/7/2025. (FOTO: dok Nutrifood)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANGNutrifood bersama Guru Belajar Foundation menggelar workshop bertajuk “Transformasi Guru PJOK Menjadi Pemimpin Perubahan Gaya Hidup Sehat di Sekolah” pada Sabtu (19/7/2025) di Nutrihub Malang. Kegiatan ini diikuti para guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) di Kota Malang yang menjadi peserta program Nutrifood Physical Education Teacher (NPET).

Program ini merupakan salah satu inisiatif Nutrifood, perusahaan yang telah lebih dari 46 tahun berkomitmen menginspirasi masyarakat Indonesia untuk hidup sehat melalui produk dan edukasi. Sejalan dengan misinya, Inspiring a Nutritious Life, Nutrifood menekankan pentingnya pencegahan penyakit sejak dini, di antaranya dengan mendorong peran guru PJOK sebagai ujung tombak pembentukan budaya hidup sehat di sekolah.

Advertisement

acara-program-Nutrifood-Physical-Education-Teacher-2.jpg

CEO Nutrifood, Mardi Wu, menegaskan pentingnya peran guru PJOK. “Banyak anak bercita-cita menjadi dokter atau guru, karena keduanya profesi mulia. Namun, guru PJOK justru memiliki peran yang bisa melampaui keduanya. Jika dokter berfokus mengobati, guru PJOK bisa mendorong pencegahan penyakit dengan membangun kebiasaan hidup sehat sejak dini,” ujarnya.

Sejak diluncurkan pada Mei lalu, program NPET telah melalui berbagai tahap, mulai dari webinar gaya hidup sehat berbasis deep learning dalam PJOK, asesmen awal, modul dasar, pelatihan daring, pendampingan intensif, hingga berlanjut pada sesi offline workshop. Workshop ini dirancang sebagai wadah praktik dan pembelajaran agar guru PJOK mampu menyusun strategi pembelajaran yang relevan, kreatif, dan kontekstual, sehingga murid dapat menumbuhkan kebiasaan hidup sehat.

Kegiatan ini juga menjadi respons terhadap kondisi gaya hidup anak Indonesia yang memprihatinkan, seperti kebiasaan mengonsumsi makanan tinggi gula dan lemak, kurang beraktivitas fisik, serta penggunaan gawai secara berlebihan. Guru PJOK didorong untuk menjadi motor penggerak perubahan yang tidak hanya berfokus pada keterampilan fisik, tetapi juga mampu menanamkan kesadaran tentang pentingnya gaya hidup sehat secara menyeluruh.

Ketua Guru Belajar Foundation menyebut guru PJOK sebagai pemimpin perubahan gaya hidup anak-anak. “Perannya bukan sekadar mengajarkan teknik olahraga, tetapi membangun kesadaran murid tentang pentingnya bergerak dan menjaga kesehatan. Untuk itu, dibutuhkan pendekatan mendalam yang menyentuh aspek emosional dan kebiasaan sehari-hari murid. Di sinilah peran deep learning menjadi penting,” jelasnya.

Melalui program ini, peserta dibekali pengetahuan tentang cara menjadi guru PJOK yang berdampak, strategi merubah perilaku murid, metode pembelajaran kreatif, serta merancang desain pembelajaran yang menyenangkan (playful teaching). Selain itu, para guru juga menerima Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan modul siap pakai, sehingga bisa langsung diterapkan di sekolah masing-masing.

“Workshop ini sangat bermanfaat. Kami belajar cara mengajarkan olahraga sekaligus menanamkan kesadaran menjaga asupan nutrisi agar anak tumbuh sehat dan siap menjadi generasi emas Indonesia,” ungkap salah satu peserta, Pak Ade. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES