Prudential Syariah Kenalkan Produk Asuransi Berbasis Warisan

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Perencanaan keuangan dengan produk asuransi bermanfaat untuk meminimalisir risiko di masa depan. Termasuk dalam perencanaan dana warisan. Demikian ungkap Chief Financial Officer Prudential Syariah, Paul S. Kartono di Surabaya.
Ia merinci berdasarkan laporan OJK, indeks literasi dan inklusi keuangan syariah masyarakat Jawa Timur mencapai 28,27% dan 23,56%. Namun, pendapatan perkapita penduduk Jawa Timur tahun 2022 hanya sebesar Rp66,4 juta. Angka ini masih di bawah rata-rata pendapatan penduduk Indonesia sebesar Rp71 juta.
Advertisement
Sementara data Badan Pusat Statistik Provinsi (BPS) Jawa Timur menunjukkan jika angka harapan hidup menurut gender pada 2021 menunjukan bahwa umur harapan hidup perempuan dan laki-laki di Jawa Timur mencapai sekitar 73 dan 69 tahun. Hal ini berdampak pada angka rasio ketergantungan yakni sebesar 42,59% di tahun yang sama.
"Artinya, setiap 100 penduduk usia produktif menanggung sekitar 43 orang penduduk usia tidak produktif," terangnya, Kamis (31/8/2023).
Asuransi jiwa syariah disebut merupakan salah satu instrumen keuangan yang dapat digunakan sebagai persiapan warisan.
Maka dari itu, PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) baru-baru ini meluncurkan PRUAnugerah Syariah. Sebuah produk terbaru asuransi jiwa syariah tradisional sebagai inovasi pertama dalam industri asuransi warisan berbasis syariah.
PRUAnugerah Syariah hadir sebagai solusi yang membantu mempersiapkan tujuan keuangan jangka panjang sesuai kebutuhan bagi keluarga, seperti dana warisan maupun dana pensiun.
Pengenalan dan paparan mengenai PRUAnugerah Syariah di Surabaya, Kamis (31/8/2023). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
"PRUAnugerah Syariah menyediakan manfaat dana usia mapan dan dibayarkan sekaligus saat peserta mencapai usia tertentu," kata Paul.
Melalui PRUAnugerah Syariah, peserta mendapatkan santunan asuransi hingga 150 persen sejak awal ikut kepesertaan.
Produk ini juga menawarkan dana usia mapan hingga 100 persen dari total kontribusi yang dibayarkan oleh peserta.
Dengan dana ini, peserta yang diasuransikan dapat tetap memenuhi kebutuhan keluarga, menyiapkan masa pensiun dan membantu mewujudkan gaya hidup yang ingin dicapai.
Kemudian juga santunan asuransi hingga 150 persen sejak awal kepesertaan. Manfaat ini dapat digunakan sebagai warisan jika terjadi risiko meninggal dunia.
Lalu juga perlindungan seumur hidup hingga usia 120 tahun meskipun manfaat dana usia mapan telah dibayarkan serta santunan meninggal akibat kecelakaan hingga 350 persen.
"Hanya dengan kontribusi mulai dari Rp500 ribu per bulan, produk ini kami harapkan dapat menjangkau masyarakat Indonesia yang lebih luas," kata Paul.
Ia menambahkan, peserta akan mendapatkan informasi secara transparan terkait pengelolaan dana sejak awal
kepesertaan.
Karena dalam asuransi Syariah, kontribusi dari peserta akan dialokasikan menjadi tiga porsi.
Meliputi dana tabarru’ yaitu dana tolong-menolong antar sesama peserta, porsi nilai tunai untuk membayarkan dana usia mapan kepada peserta dan porsi ujrah yaitu imbalan yang dibayarkan oleh pemegang polis kepada pengelola.
Oleh karena itu, kata Paul, Prudential Syariah memberikan apresiasi kepada Dewan Pengawas Syariah Prudential Syariah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI).
Ungkapan terima kasih tersebut karena dukungan yang diberikan sehingga produk ini bisa hadir dan menyediakan akses finansial yang luas untuk membantu keluarga Indonesia mempersiapkan warisan bagi keluarga tercinta.
“Kami berkomitmen ingin memperluas akses kemerdekaan finansial kepada masyarakat
indonesia melalui inovasi PRUAnugerah Syariah. Kami akan terus mengutamakan kebutuhan peserta, membantu mereka mempersiapkan anugerah terindah untuk keluarga dan mewujudkan hidup yang lebih sehat dan sejahtera,” sambung Paul.
Catat Portofolio Bisnis Positif
Paul menjelaskan, Prudential Syariah berkomitmen untuk terus menyediakan kebutuhan finansial jangka panjang, demi membantu keluarga Indonesia meraih yang terbaik dalam kehidupan.
Terbukti harapan itu bersambut dengan catatan positif portofolio bisnis hingga 31 Desember 2022 lalu.
Paul menjelaskan, jumlah nasabah Prudential Syariah mencapai 500 ribu lebih peserta per 31 Desember 2022 dengan total kontribusi bruto Rp2,3 triliun.
Saat ini total aset Prudential Syariah bahkan menyentuh angka Rp6,7 triliun sepanjang 2022. Di mana Jatim menyumbang 10 persen atau sebesar 52 ribu nasabah asuransi syariah.
Konsep sesama peserta saling membantu dalam industri asuransi syariah di perusahaan ini telah menolong lebih dari 38 ribu peserta dengan total jumlah bantuan mencapai Rp1,7 triliun.
"Itu karena asuransi jiwa berbasis syariah memiliki konsep seperti wakaf. Di mana antar peserta saling berbagi risiko dengan sesama sehingga asuransi ini mengandung nilai-nilai universal," jelas Paul.
Pertumbuhan bisnis itu juga didukung oleh tiga strategi perusahaan sehingga bisa meraih pencapaian tinggi.
Antara lain Prudential Syariah meluncurkan berbagai inovasi produk sesuai kebutuhan pasar seperti PRUAnugerah Syariah. Prudential Syariah juga memiliki 130 ribu lebih tenaga pemasar.
Strategi lain adalah kolaborasi berbasis ekonomi syariah sebagaimana pesan Wapres RI KH Ma'ruf Amin saat meresmikan Prudential Syariah satu tahun lalu.
"Kita sudah berkolaborasi dengan komunitas syariah, rumah sakit dan asosiasi. Sudah banyak tahun lalu kita sudah bekerjasama. Baru-baru ini kita juga bekerjasama dengan Fatayat NU," ungkap Paul.
Paul berharap pencapaian ini bisa lebih dimaksimalkan meskipun di Indonesia angka penetrasi asuransi masih rendah.
Hasil survei menunjukkan masyarakat Indonesia belum memulai perencanaan keuangan pada usia 35 tahun dan baru memulai perencanaan pensiun di usia 41 tahun.
Bahkan, berdasarkan data OJK hanya 5,25 persen dari responden yang yakin mampu mengelola keuangannya setelah masa pensiun.
Padahal kesiapan dalam perencanaan keuangan juga perlu didukung oleh tingkat literasi dan inklusi yang baik. Hasil temuan menarik juga terlihat dari ketahanan dana darurat yang dimiliki orang Indonesia.
Survei menyatakan hanya 9 persen masyarakat Indonesia yang bisa bertahan lebih dari enam bulan jika kehilangan pendapatan dan mengandalkan dana darurat. Sedangkan 46 persen hanya memiliki 1 minggu untuk bertahan hidup.
"Keadaan ini memperlihatkan jika masyarakat Indonesia membutuhkan perencanaan keuangan yang lebih matang dan berkelanjutan," tandasnya.
Mayoritas penduduk Indonesia merupakan muslim di mana sebenarnya konsep dalam asuransi syariah ini diharapkan bisa menjadi pilihan.
Karena Prudential Syariah memiliki tiga nilai penting. Yaitu nilai ekonomis (kontribusi, dana mapan, proteksi) dikelola secara adil, transparan dan inklusif (nilai universal syariah untuk semua). Kedua adalah nilai kemanusiaan (dana yang sudah dikumpulkan bersama dipakai untuk membantu orang) dan nilai-nilai religius (nasabah mendapatkan peace of mind karena investasi dan semuanya dikelola secara syariah). (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |