Wisata

Pasar Kejajar Wonosobo, Seperti Mutiara di Dalam Permata

Sabtu, 10 Mei 2025 - 11:02 | 8.71k
Senyum seorang pedagang sayur dan panorama menawan khas Pasar Kejajar. (FOTO : Dok. Afifrizk.ID)
Senyum seorang pedagang sayur dan panorama menawan khas Pasar Kejajar. (FOTO : Dok. Afifrizk.ID)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, WONOSOBO – Di balik sejuknya embun pagi di lereng Gunung Sindoro, terdapat denyut kehidupan yang tak pernah padam: Pasar Kejajar. Dikenal sebagai salah satu pasar tercantik di Jawa Tengah, Pasar Kejajar terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, tepatnya di Jalan Dieng Km 17.

Keindahan lanskap pegunungan yang membentang, dipadukan dengan kehidupan pasar yang dinamis, menjadikan pasar ini bukan sekadar pusat ekonomi rakyat, tetapi juga objek wisata yang viral di berbagai platform media sosial. 

Advertisement

Pemandangan Gunung Sindoro yang berdiri megah tepat di tengah bingkai jalan utama pasar menjadi daya tarik visual utama. Komposisi alam yang fotogenik, terutama saat kabut pagi menyelimuti area pasar antara pukul 05.00 hingga 07.00 WIB, menciptakan suasana sejuk dan memanjakan mata. Suasana ini menjadikan Pasar Kejajar tak hanya menarik bagi wisatawan, tetapi juga fotografer dan pecinta lanskap alam.

"Viewnya bagus banget, jadi ini yang viral itu ya. Saya sengaja kesini memang buat ambil foto," kata Yulia, seorang wisatawan asal Brebes yang sedang memotret, Sabtu (10/5/2025).

Pasar Kejajar dikenal oleh masyarakat sebagai pasar legendaris yang menjadi nadi perdagangan hasil pertanian Dieng. Mulai dari kentang, carica, hingga sayuran segar seperti kubis dan wortel, memenuhi setiap lapak di pagi hari.

panorama-menawan-khas-Pasar-Kejajar-a.jpg

Pasar Kejajar telah lama menjadi jantung perekonomian masyarakat di sekitar Dieng. (FOTO: Instagram Explore Jateng)

Selain hasil sayuran, di pasar ini juga dapat dengan mudah menemukan pedagang kerajinan tangan, hingga kuliner tradisional seperti tempe kemul, bubur jenang, wajik, dan nasi megono yang tersaji dengan harga terjangkau.

Selain produk unggulan, keramahan warga menjadi nilai lebih dari pasar ini. Interaksi hangat antara penjual dan pembeli, canda tawa yang mengalir alami, dan tawar-menawar yang akrab menciptakan suasana pasar yang bersahabat dan membekas di hati pengunjung.

"Saya berjualan sudah dari tahun 90an, dari dulu ya begini, apa adanya pasar kami. Bedanya sekarang banyak yang memfoto saya dan teman-teman juga. Jadi kayak artis," tutur Winarti, sambil tertawa lebar, Sabtu, (10/5/2025). Winarti (46) adalah salah satu pedagang kuliner tradisional yang setiap hari menjajakkan dagangannya di Pasar Kejajar.

Namun di balik kesetiaannya menjaga tradisi, Pasar Kejajar menghadapi tantangan modernisasi dan perubahan gaya hidup. Pemerintah daerah bersama masyarakat terus berupaya menjaga eksistensinya, tanpa menghilangkan ruh kebudayaan yang telah melekat sedari dulu. Hal positifnya adalah meskipun sudah ada banyak pasar modern di kota, Pasar Kejajar tetap punya tempat tersendiri di hati masyarakat.

Kini, Pasar Kejajar telah melampaui fungsinya sebagai tempat berjualan. Ia menjadi ruang sosial, destinasi wisata, sekaligus potret keindahan kehidupan desa yang bersahaja. Di sinilah kabut, komoditas lokal, dan keramahtamahan masyarakat berpadu dalam harmoni, menjadikan Pasar Kejajar layak disebut sebagai mutiara di dalam permata. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES