Ekonomi

Dorong Ekonomi Mandiri, Bupati Banyuwangi Gencarkan Pengembangan Perkebunan Alpukat

Jumat, 22 Maret 2024 - 10:01 | 19.52k
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, saat mengunjungi sentra Alpukat Aligator di Perkebunan Madukara, Glenmore. (FOTO: Laila Yasmin/TIMES Indonesia)
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, saat mengunjungi sentra Alpukat Aligator di Perkebunan Madukara, Glenmore. (FOTO: Laila Yasmin/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGIBupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, kembali menegaskan komitmennya untuk menggerakkan ekonomi lokal melalui pengembangan sektor pertanian.Seperti yang dilakukan pada saat kegiatan  Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa), yang kali ini digelar di Desa Bumiharjo, Kecamatan Glenmore.

Salah satu potensi besar yang ditemukan di Desa Bumiharjo adalah sektor perkebunan, khususnya perkebunan alpukat jenis aligator.Bupati Ipuk terkesan dengan potensi ini dan langsung mengunjungi salah satu sentra perkebunan alpukat Aligator di Perkebunan Madukara, yang dikelola oleh Perhutani KPH Banyuwangi Barat bekerjasama dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) yang juga sebagai petani alpukat.

Dengan luas kawasan perkebunan sekitar 2.000 hektare, namun yang ditanami alpukat hanya sekitar 20 hektar, Ipuk melihat peluang besar untuk pengembangan lebih lanjut.

Saat ini, terdapat sekitar 6000 pohon alpukat yang masih bisa dimaksimalkan hingga 200 ribu pohon. Dengan hasil panen sekitar 500 kilogram per panen, perkebunan ini telah mengalami tiga kali panen sejak awal tahun ini.

Melihat potensi yang ada, Bupati Ipuk meminta kepada Dinas Pertanian untuk mendorong pengembangan lebih lanjut, bahkan tidak menutup kemungkinan untuk mengadakan festival yang mengangkat potensi Alpukat.

" Kalau terus berkembang, bisa saja kita bikin festival yang mengangkat potensi alpukat Berbagai varietas, kuliner, olahan, serta yang bertemakan alpukat lainnya," jelas Ipuk, Jumat (22/3/2024).

Selain perkebunan alpukat, Bupati Ipuk juga meninjau sentra pertanian selada air. Desa Bumiharjo dikenal sebagai sentra produksi selada air dengan luasan total sebanyak 3 hektare.

Selama menjalankan program Bunga Desa, Bupati Ipuk juga tak lupa untuk memberikan dukungan dalam sektor pendidikan dengan mengunjungi SDN 2 Bumiharjo.

Di sana, ia memberikan workshop yang berkaitan dengan pendidikan, termasuk pencegahan terhadap tiga dosa besar pendidikan, yaitu bulliying, kekerasan, dan intoleransi.

Tidak hanya fokus pada sektor pertanian dan pendidikan, dalam setiap kesempatan Bunga Desa, layanan publik juga diselenggarakan untuk memberikan bantuan kepada masyarakat, termasuk administrasi kependudukan, perizinan usaha mikro berbasis OSS, perpajakan, hingga layanan kesehatan.

Safari Ramadan juga menjadi momen penting dalam agenda Bupati Ipuk, di mana ia memanfaatkannya untuk menjalin silaturahmi dengan tokoh agama dan masyarakat.

Bupati Ipuk berbuka puasa bersama masyarakat Desa Bumiharjo di masjid Al Khoiriyah sambil memaparkan berbagai capaian dan program-program Banyuwangi ke depan.

Dengan berbagai program yang digulirkan, Bupati Ipuk bertekad untuk mendorong pertumbuhan ekonomi mandiri dan kesejahteraan masyarakat Banyuwangi melalui pengembangan sektor pertanian, terutama perkebunan alpukat, serta dengan memberikan perhatian pada sektor pendidikan dan layanan publik. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES