Punya Kain Tenun? Berikut Tips untuk Merawatnya

TIMESINDONESIA, MALANG – Perawatan kain sangat penting agar kain lebih awet dan terjaga. Beberapa kain memiliki perawatan khusus untuk menjaga kualitas dari produk tersebut. Hal ini berlaku juga untuk kain-kain khas Nusantara seperti kain batik dan kain tenun.
Kain tenun merupakan kain khas Nusantara, yang memiliki beragam jenis motif yang sesuai dengan daerah dan budaya asalnya. Umumnya, kain tenun memiliki perbedaan dengan kain lain, yang dapat dilihat pada bahan dan pewarna yang digunakan untuk membuat kain tersebut.
Advertisement
Norayani, owner Nora Indonesia dengan Kain Tenun Sumba Timur NTT, di Butik Nora Indonesia, Malang. (FOTO: Nadya Shafira Putri/TIMES Indonesia)
Sebagai kebangaan dan warisan budaya Nusantara, kain tenun memiliki perawatan khusus untuk menjaga kualitas dari kain tersebut.
Ada beberapa tips untuk menjaga kain tenun:
1. Tidak terlalu sering mencuci kain tenun
Kain tenun pada dasarnya hanya digunakan di acara-acara penting. Jika pemakaiannya tidak di waktu yang terlalu lama, sebaiknya setelah menggunakan hanya di angin-anginkan saja.
Berbagai Jenis Kain Tenun koleksi Butik Nora Indonesia, Malang. (FOTO: Nadya Shafira Putri/TIMES Indonesia)
Selain itu, dalam perawatan kain tenun juga diperlukan untuk melakukan tes cuci terlebih dahulu. “Kalau mau mencuci sebaiknya tes terlebih dahulu sedikit kainnya ke air, karena ada juga beberapa jenis tenun jika dicuci basah akan luntur,” ujar Norayani, kolektor sekaligus pemilik usaha fashion dari tenun, Nora Indonesia.
2. Mencuci kain tenun menggunakan tangan
Pencucian kain tenun memiliki cara khusus yaitu seperti mencuci dengan tangan dan tidak boleh menggunakan mesin cuci untuk menjaga bentuk asli kain tenun.
Mencuci kain tenun pun disarankan untuk tidak direndam dan harus menggunakan sabun cuci yang bisa dipastikan tidak mengandung unsur pemutih. Akan tetapi, lebih disarankan untuk melakukan dry clean untuk dapat lebih menjaga kualitas kain tenun.
3. Penjemuran Kain Tenun
Setelah kain tenun dicuci, untuk menjemur tidak perlu disimpan dibawah terik matahari. Kain tenun hanya memerlukan tempat yang teduh dan tidak terpapar langsung oleh sinar matahari. Hal ini berguna untuk menjaga warna kain agar tidak mudah memudar.
4. Penyimpanan Kain Tenun
Kain tenun dapat disimpan dengan cara menggantungnya di lemari baju, dalam keadaan kering dan tidak lembab. Jika memiliki kuantitas yang banyak, pemilik kain tenun juga diperbolehkan menyimpannya dengan cara dilipat. Dengan cara seperti itu, pemilik kain tenun juga perlu mengeluarkan kain tenun didalam lemari secara rutin.
“Paling tidak, sebulan sekali rutinkan untuk mengeluarkan kain tenun untuk di bentangkan dan diangin-anginkan untuk mengecek kualitasnya,” ujar penghobi kain tenun dari berbagai daerah tersebut.
Berbeda lagi cara untuk penyimpanan kain tenun songket. Songket perlu disimpan dalam tabung songket dengan cara digulung terlebih dahulu. Menggulung dan menyimpan kain songket pada tabung khusus, dilakukan agar benang emas pada kain songket tersebut tidak patah karena terlipat.
Hal ini juga berlaku ketika kain tenun yang dijadikan barang fashion seperti baju, syal, dompet dan aksesoris lainnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |