Indonesia Positif

Apresiasi Kendaraan Berbahan Bakar Gas, Anggota DPR: Transisi Menuju Energi Bersih

Senin, 20 Maret 2023 - 18:14 | 35.65k
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno saat diwawancarai usai memimpin pertemuan dengan direksi PT. PGN di Badung, Bali. (FOTO: dok DPR RI)
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno saat diwawancarai usai memimpin pertemuan dengan direksi PT. PGN di Badung, Bali. (FOTO: dok DPR RI)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno mengapresiasi kendaraan Compressed Natural Gas (CNG) atau kendaraan berbahan bakar gas sedang dikembangkan oleh PT Pertamina Gas Negara (PGN). Prototipe kendaraan ini sedang diuji coba pada kendaraan pribadi, seperti motor dan mobil.

"Ini sangat bermanfaat untuk transisi energi menuju energi yang bersih. Tadi ada mobil dan motor yang digerakkan dengan CNG. Dari sisi lingkungan akan lebih bersih dan dari sisi harga akan lebih ekonomis," kata dia dikutip dari laman DPR, Senin 20 Maret 2023.

Menurut Eddy, untuk mengembangkan kendaraan CNG tersebut, butuh dukungan insentif pemerintah, agar masyarakat tergerak menggunakan kendaraan CNG. Sementara ini, kendaraan CNG di Indonesia baru diterapkan pada kendaraan transportasi publik seperti bus di Jakarta. Kendaraan pribadi yang menggunakan teknologi CNG hampir belum ada. 

Selain itu, PT. PGN masih menerapkan teknologi hybrid antara BBM dan gas pada kendaraan. Dijelaskan juga bahwa CNG masih butuh desain ulang bagaimana menempatkan tabung gas pada kendaraan pribadi, agar terlihat estetik dan nyaman bagi penggunanya. 

PT PGN masih menempatkan tabung gas di bagasi depan untuk motor dan bagasi belakang untuk mobil. Selain untuk kendaraan, teknologi CNG juga dimanfaatkan untuk sektor pariwisata di Bali. Kunjungannya ke Bali sekaligus untuk melihat usaha CNG yang dikembangkan oleh PGN di Bali. 

"CNG berkembang baik dan digunakan oleh sektor pariwisata termasuk hotel-hotel besar. Ini perkembangan yang positif dalam rangka transisi energi yang lebih bersih. Walau belum ada pasokan gas di Pulau Bali, tetapi dapat pasokan gas dari Surabaya. Biaya transportasi masih memenuhi keekonomian," katanya.

Politisi Fraksi PAN itu menyatakan, market penerapan CNG di Bali cukup baik, sehingga cocok dikembangkan untuk tren pemanfaatan energi masa depan. Ia juga menekankan agar Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) diperhatikan dalam mengembangkan CNG ini. TKDN yang dimaksud adalah industri pembautan tabung gasnya yang masih impor.

"Karena ini dimanfaatkan masyarakat secara luas, harus ada penekanan terhadap TKDN dalam proporsi yang tinggi supaya bisa dimanfaatkan juga untuk Indonesia. Misalnya, tabung yang masih impor. Bagaimana kita bisa membuat industri tabung, karena market-nya cukup besar dan prospektif bagi sektor usaha masuk ke industri tabung gas," tutup Eddy. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES