Indonesia Positif

Wujudkan Swasembada Pangan, Unisla dan Kodim 0812 Lamongan Tanam PMJ 01

Kamis, 08 Mei 2025 - 16:45 | 9.83k
Kepala LLDIKTI Wilayah VII Prof Dr Dyah Sawitri bersama Dandim 0812 Lamongan, Bupati Lamongan dan Rektor Unisla saat menanam benih padi varietas unggul PMJ 01 di demplot Fakultas Pertanian Unisla, Kamis (8/5/2025). (Foto: Unisla for TIMES Indonesia)
Kepala LLDIKTI Wilayah VII Prof Dr Dyah Sawitri bersama Dandim 0812 Lamongan, Bupati Lamongan dan Rektor Unisla saat menanam benih padi varietas unggul PMJ 01 di demplot Fakultas Pertanian Unisla, Kamis (8/5/2025). (Foto: Unisla for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Dalam rangka mendukung program swasembada pangan nasional sekaligus mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Universitas Islam Lamongan (Unisla) bersama Kodim 0812 Lamongan melakukan penanaman benih padi varietas unggul PMJ 01 di demplot Fakultas Pertanian, Kamis (8/5/2025).

Dengan mengusung tema “Mewujudkan Ketahanan Pangan Melalui Sistem Pertanian Terpadu (Integrated Farming System/IFS)” penanaman benih padi varietas unggul PMJ 01 yang menghadirkan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, Wakil Ketua DPRD Lamongan Husen, Kepala LLDIKTI Wilayah VII Prof Dr Dyah Sawitri, Dandim 0812 Lamongan Letkol Arm Ketut Wira Purbawan, serta Rektor Unisla Dr Abdul Ghofur, menjadi bukti sinergi antara perguruan tinggi, TNI, dan pemerintah daerah.

Advertisement

“Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat ketahanan pangan daerah melalui pendekatan pertanian terpadu dan inovasi varietas unggul. Hari ini kita di Unisla, bersama-sama dengan perguruan tinggi. Kampus akan turut serta dalam penguatan program swasembada pangan khususnya di Lamongan,” kata Bupati Lamongan Yuhronur Efendi. 

Pak Yes menyampaikan PMJ 01 merupakan varietas padi yang telah terbukti unggul secara kualitas dan produktivitas. "PMJ 01 sudah digunakan secara luas dan banyak diminati petani karena mampu meningkatkan hasil panen," ujarnya.

Menurut Yuhronur, dari target luas tanam 192.373 hektar, Kabupaten Lamongan baru mencapai sekitar 70 ribu hektar atau 36 persen. “Lamongan mendapatkan target 192.373 hektare dan hari ini sudah 70 ribu hektare atau 36 persen,"tuturnya.

Kepala-LLDIKTI-Wilayah-VII-Prof-Dr-Dyah-Sawitri-a.jpg

Sementara itu, Kepala LLDikti wilayah VII Jawa Timur, Prof. Dyah Safitri mendukung berbagai upaya yang dilakukan pemerintah untuk melakukan pengembangan sumber daya manusia.

"Ini menjadi komitmen kita bersama, dan saatnya perguruan tinggi berperan aktif mewujudkan program Asta Cita dengan kolaborasi lintas sektor," ucapnya.

Ia jug menyebut Unisla sebagai perguruan tinggi pertama di Jawa Timur yang menjalankan program pengabdian masyarakat berbasis sistem pertanian terpadu dengan melibatkan TNI dan pemerintah daerah.

“Ini adalah model pengabdian yang patut dicontoh kampus lain. Ketahanan pangan harus menjadi perhatian bersama, dan kolaborasi seperti ini menunjukkan hasil yang positif,” katanya, sehingga ia berharap perguruan tinggi, mampu memberi dampak dan punya multiplayer efek dalam pengentasan kemiskinan, stunting, dan swasembada pangan.

Sedangkan Dandim 0812 Lamongan, Letkol Arm Ketut Wira Purbawan, menjelaskan benih PMJ 01 memiliki masa tanam pendek, yakni 80 hari, dan potensi hasil panen mencapai 8 hingga 11 ton per hektar.

“Dengan potensi 400 bulir dalam satu malai, varietas ini menjanjikan keuntungan tinggi bagi petani. Kami juga telah menyiapkan demplot seluas 2 hektar di setiap kecamatan untuk pengembangan lebih lanjut,” ucapnya.

Di tempat yang sama, Rektor Unisla, Abdul Ghofur, menjelaskan penanaman padi PMJ 01 ini bukan sekadar penanaman simbolis, melainkan langkah konkret untuk menguatkan peran kampus dalam mendukung swasembada pangan.

“Unisla berkomitmen hadir di tengah masyarakat. Kami ingin pertanian menjadi salah satu pilar utama dalam pengembangan riset dan pengabdian kampus,” ujarnya.

Setelah penanaman padi PMJ 01 itu, acara dilanjutkan dengan peninjauan lapangan ke Kampung Pandu di Desa Jotosanur, Kecamatan Tikung, Kabupaten Lamongan sebagai bagian dari pengembangan sistem pertanian terpadu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES