Kuliner

Toko Madjoe, Toko Kue Legendaris yang Sudah Berusia 93 Tahun  

Rabu, 08 Maret 2023 - 12:33 | 129.50k
Toko Madjoe, toko kue legendaris di Kota Malamng yang berdiri sehak tahun 1930, Selasa (7/2/2023) (FOTO: Andi Yusus Saefullah/TIMES Indonesia)
Toko Madjoe, toko kue legendaris di Kota Malamng yang berdiri sehak tahun 1930, Selasa (7/2/2023) (FOTO: Andi Yusus Saefullah/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Kuliner tidak melulu mengenai rasa. Kuliner juga mengenai cerita. Itulah yang Anda dapatkan jika mengunjungi Toko Madjoe di Malang, toko kue legendaris yang berdiri sejak tahun 1930.

Toko Madjoe berlokasi di Jalan. Pasar Besar No 30B, Kota Malang dikelola dari generasi ke generasi. Saat ini telah mencapai generasi keempat.

“Ini semua masih ibu saya (mengelola), tapi saya sebagai anak tertua membantu mengelola. Tapi di sini yang paling berperan itu tante saya. Beliau mengelola toko sudah berpuluh-puluh tahun,” ujar Charles kepada TIMES Indonesia, Selasa (7/3/2023).

Toples-toples-kaca.jpgToples-toples kaca tempat kue yang umurnya juga sama tuanya dengan bangunan toko Madjoe, Selasa (7/3/2023). (FOTO: Andi Yusus Saefullah/TIMES Indonesia)

Selain usia toko yang sudah 93 tahun, Charles juga bercerita keunikan dari Toko Madjoe yang secara khusus menjual berbagai varian kue kering. Varian kue kering di Toko Madjoe berjumlah 25. 

Uniknya, Kue kering bukan dijual dalam kemasan, tapi dijual per ons atau per kilogramd dengan harga Rp18.000 per onsnya

Resep-resep kue juga tetap sama. Resep diturunkan sejak generasi pertama hingga saat ini dan dipertahankan dengan baik agar kualitas serta rasa tetap sama.

kue-kering.jpgToko Madjoe, menjual aneka kue kering yang cocok buat oleh-oleh. (FOTO: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia) 

Toko Madjoe memang menghadirkan cerita dan menjadi bagian sejarah Malang. Sebut saja, bangunan kuno yang terawat dan memunculkan nuansa klasik. Atau toples-toples kaca tempat kue yang umurnya juga sama tuanya dengan bangunan toko.

Penataan kue, dan toples-toples juga seperti awal mula toko ini dibuka. Begitu juga dengan timbangan kue, masih menggunakan timbangan lawas dari zaman dahulu.

Uniknya, beberapa cetakan kue yang digunakan juga merupakan cetakan kuno. Hanya beberapa etalase baru yang ditambahkan untuk menjual beberapa varian minuman kemasan.

“Resep-resep kue ini ya turunan dari nenek buyut saya dahulu, nggak berubah. Jadi resepnya masih resep-resep kuno yang tanpa pengawet”, ujar Charles ketika bercerita mengenai bagaimana sejarah Toko Madjoe. 

“Tapi kualitasnya tetap kami bertahan (sama) seperti dulu,” imbuhnya.

Keunikan lain Toko Madjoe adalah proses produksi dari setiap kue dilakukan oleh masing-masing dari keluarga yang berbeda. 

Toko Madjoe sempat mengalami pemugaran pada tahun 1970 karena pelebaran jalan yang memakan 3,5 meter bagian depan toko. Ketika TIMES Indonesia berkunjung, pengelola Toko Madjoe sedang melakukan pengecatan ulang setelah terakhir dilakukan pengecatan 20 tahun yang lalu.

Kabar baik untuk Anda warga di luar Malang yang mau merasakan manisnya kue kering produksi Toko Madjoe. Toko kue legendaris ini bisa ditemui di media sosial seperti di Instragram atau Facebook. Memesan kue kering produksi Toko Madjoe jadi lebih mudah.

"Pelanggan dari Toko Madjoe juga tidak hanya berasal dari Kota Malang, melainkan juga berasal dari berbagai daerah di Indonesia yang melakukan pemesanan melalui media sosial. Mulai Jakarta, Tangerang, dan Bekasi. Bahkan beberapa kali juga sempat menerima pesanan hingga Belitung dan Balikpapan," ucap Charles. (*)
  

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES