Peringati Hari Ibu, OJK Malang Kumpulkan Ibu-ibu Edukasi Soal Pinjol

TIMESINDONESIA, MALANG – Otoritas Jasa Keuangan Malang (OJK Malang) mengundang kalangan ibu-ibu untuk edukasi pengelolaan keuangan termasuk pinjaman online (Pinjol) yang akhir-akhir sedang marak di tengah masyarakat. Kegiatan ini untuk memperingati Hari Ibu yang jatuh setiap 22 Desember.
Acara yang digelar di Hotel Savana Kota Malang, Rabu (22/12/2021) ini dihadiri Kepala OJK Malang Sugiarto Kasmuri, Ketua TP PKK Kota Malang Widayati Sutiaji, Ketua Ikatan Istri Pegawai OJK Reiza Sugiarto Kasmuri, Pendiri dan Pembina Preman Super Peni Budi Astuti dan perwakilan dari Pegadaian.
Advertisement
Peserta dari kalangan ibu-ibu Pengurus dan Anggota PKK Kota Malang, Pengurus dan Anggota IIPOJK Malang, Pengurus Iwaba, dan Perwakilan Dinas Pemberdayaan Perempuan Kota Malang.
Dalam paparannya, Sugiarto mengimbau masyarakat agar tidak terjerat pinjaman online ilegal karena hal tersebut dapat merugikan nasabah.
"Di OJK tidak ada istilah pinjol. Yang ada Fintech peer to peer lending. Fintech tidak punya duit, yang punya duit adalah lender. Sedangkan yang meminjam namanya borrower. Fintech ini yang menghubungkan antara keduanya," katanya.
Sedangkan fintech yang ilegal, mereka tidak memiliki sistem Peer to Peer lending melainkan meminjamkan uang sendiri.
ia mencontohkan seperti Gojek yang menghubungkan pengguna untuk membeli makanan minuman di restoran. Padahal, Gojek sendiri tidak memiliki restoran. Mereka hanya sebagai penghubung.
Dalam membedakan pinjol legal dan ilegal, Sugiarto menjelaskan ciri-ciri yang paling mudah mendeteksi pinjol ilegal adalah cara penawaran yang menggunakan SMS atau WA.
"Itu saya pastikan ilegal. Kedua, mereka bisa mengakses data, tidak dibatasi. Hp kita dikloning. Yang legal, hanya bisa mengakses camera, microphone, dan location," tandasnya.
OJK Malang, sambungnya, tidak dapat bergerak sendiri untuk memberantas pinjol ilegal. Pihaknya terus berupaya untuk menggalakkan upaya preventif melalui sosialisasi dan edukasi masyarakat agar tidak terjerat pinjol ilegal.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kota Malang Widayati Sutiaji menyampaikan bahwa ibu merupakan sosok utama perempuan yang memegang peranan penting dalam sebuah keluarga.
"Tanggung jawab ibu dalam keluarga yang tak kalah penting adalah mengatur keuangan keluarga," katanya.
Seorang ibu didorong dapat mengelola keuangan yang tepat yakni menyeimbangkan antara pemasukan dan pengeluaran. Ibu harus mengetahui kondisi keuangan keluarga apakah buruk, cukup atau baik.
"Mengelola uang bukan hanya tentang pemasukan dan pengeluaran sehari-hari, namun juga investasi dan tabungan untuk masa depan sehingga dapat memberikan kenyamanan dan keamanan finansial bagi diri sendiri dan juga keluarganya," kata istri Wali Kota Malang itu dalam acara edukasi OJK Malang di Hari Ibu. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |