Indonesia Positif

Penampilan Emak-emah Meriahkan Festival Budaya Desa Kemiri

Selasa, 13 Agustus 2024 - 19:28 | 35.24k
Salah satu penampulan drum band emak-emak berbusana daerah, membuat antusias penonton pada gelaran Festival Budaya Desa Purworejo. (foto: Hery Priyantono/ TIMES Indonesia)
Salah satu penampulan drum band emak-emak berbusana daerah, membuat antusias penonton pada gelaran Festival Budaya Desa Purworejo. (foto: Hery Priyantono/ TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PURWOREJO – Event dua tahunan yakni Festival Budaya  Desa Kemiri Kecamatan Gebang Kabupaten Purworejo, dibuka Selasa (13/8/2024) siang. Untuk hari pertama Festival Budaya diisi Kirab Budaya atau Arak-arakan budaya yang diikuti oleh seluruh warga desa yang dikelompokkan masing-masing RT.

Menyusuri Jalan Raya Purworejo - Wonosobo atau tepatnya di Kawasan Proyek Nasional atau PSN Waduk Bener, kirab budaya ini benar-benar memeriahkan suasana di kawasan tersebut  Tak ayal ribuan warga tumplek blek memadati ruas-ruas jalanan untuk menyaksikan hiburan tersebut.

Advertisement

Akibatnya sempat terjadi  kemacetan panjang terhadap lalu lintas kendaraan yang mengarah ke Kabupaten Wonosobo atau pun lalu lintas yang akan menuju Kota Purworejo dan Magelang.

Festival-Budaya-Desa-Kemiri-b.jpg

Namun sigapnya aparat kepolisian dibantu dengan TNI serta Karang Taruna Desa, arus lalu lintas dejgan diberlakukan buka tutup berhasil mengurainya dan membuat lalu lintas lancar meski kondisi merayap namun tidak menimbulkan kemacetan  yang berarti.

Kirab budaya yang diisi dengan keanekaragaman  budaya, kesenian dan simbol daerah se Indonesia juga mewarnai  kemeriahan. 

Replika Tugu Yogyakarta dengan atraksi kesenian budaya Yogyakarta berhasil memukau penonton. Kesenian Reog Ponorogo lengkap dengan penampil seni juga hadir dan mampu memberi warna tersendiri. Tak kalah menariknya penampilan Para Pendekar Carok Madura dengan stelan seragam khas Madura kaos doreng motif merah dan putih bersenjata replika celurit juga tampil apik.

Penampil budaya Bali juga tak kalah indahnya dengan alunan khas kesenian daerah Bali,  yang membalut kebahagiaan para penarinya membuat  penonton serasa berada di Pulau Bali. 

Festival-Budaya-Desa-Kemiri-c.jpg

Barisan ratusan anak balita yang tergabung dalam Sekolah PAUD serta Anak-anak Sekolah Dasar  sambil melambaikan bendera kecil ditangan mungil mereka, menambah suasa greget cinta Tanah Air Indonesia dan bersiap mengisi HUT ke-79 Kemerdekaan RI.

Tak kalah hebohnya, emak-emak berkarakter genit nan lucu juga tak merasa canggung untuk tampil total dan menghibur suasana pagi yang diiringi teriknya matahari.

Remaja-remaja tampil enerjik dengan atraksi serta tarian-tarian penuh semangat.  Tak kalah luwes penampilan sejumlah gadis desa yang molek serta tak henti menebar senyum manis seolah mengirimkan pesan damai dan bersahabat.

Dentuman bas drum dan hentakan kompak antara suara alat musik dan langkah kaki para pemainnya, menjadikan suasana siang itu benar-benar khidmad namun menghibur.

Begitulah suasana Festival Budaya Desa Kemiri Kecamatan Gebang yang benar-benar mampu mengangkat animo peserta dan masyarakat umum untuk selalu mencintai seni budaya Indonesia.

Rencana kegiatan ini berlangsung mulai tanggal 13-17 Agustus 2024. Kirab Budaya sebagai kegiatan pembuka dan akan diakhir dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk serta atraksi Kesenian Dolalak siang dan malam hari. 

"Tema festival budaya mengangkat pariwisata sekaligus promosi tempat wisata desa kami dengan cara menampilkan pawai budaya daerah-daerah di Indonesia khususnya Jawa. Ada budaya daerah Jateng, Jatim, Jabar, Yogyakarta dan Bali yang sengaja ditampilkan dalam festival budaya ini,"  kata Ketua Panitia Festival Budaya Desa Kemiri, Yazid Mubasir.

Usai kirab, perwakilan enam RT membawa tumpeng nasi karya kreasi mereka untuk diarak menuju panggung untuk dinilai juri.

Yang menarik satu-satu persatu tumpeng diarak dengan iringan tarian sesuai dengan tema yang mereka usung. Gemulai penari mewarnai detik-detik penyerahan tumpeng kepada tim juri untuk diletakkan meja dan akan dinilai.

Usai prosesi penyerahan tumpeng dan dinilai oleh juri, secara simbolik Camat Gebang, Siswantoro Dwi Nugroho, memotong tumpeng secara bergantian dan diserahkan kepada tiap-tiap Ketua RT. Setelahnya, baru dipersilakan seluruh warga untuk makan bersama atau Kumpul Bujono menikmati makan siang sambil beristirahat. 

Suasana nampak akrab dan begitu melekat rasa persaudaraan di antara warga. Sementara itu Kades Kemiri Kecamatan Gebang, Gunawan, menjelaskan bahwa pelaksanaan Festival Budaya Merti Desa Kemiri adalah agenda desa setiap dua tahun sekali. Agenda ini biasa warga menyebut sebagai Kegiatan Saparan. "Dan Alhamdulillah untuk tahun ini berlangsung tepat dengan bulan Agustus dimana Bangsa Indonesia juga merayakan HUT ke-79 Kemerdekan RI.

"Kami memiliki dua destinasi wisata alam Gong Silegi dan Agrowisata Petik Kelengkeng. Silahkan datang ke wisata desa kami, akan ada sensasi tersendiri jika berkunjung ke wisata Desa Kemiri," ujar Gunawan.

Desa Kemiri adalah sebuah desa di Kawasan Kecamatan Gebang yang memiliki kondisi geografis pegunungan. Karena letaknya berbatasan langsung dengan Kecamatan Bener dan juga masuk dalam Kawasan PSN Waduk atau Bendungan Bener. Dari desa ini kita bisa menyaksikan langsung Bendungan Terbesar di Asia Tenggara itu. Sebab Desa ini kondisi daratannya lebih tinggi dibanding lokasi PSN Bendung Bener. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Bambang H Irwanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES