Sanggar Langgeng Budoyo Latih 80 Anak Jadi Penari Handal

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Sebelum resmi berdiri empat tahun yang lalu, Sanggar Langgeng Budoyo hanya memiliki belasan anak didik. Itupun kebanyakan siswa yang ada justru bertempat tinggal lumayan jauh dari sanggar yang berlokasi di sebelah timur museum Soeharto, Kemusuk, Bantul, DIY. Selain berlatih tari, kegiatan pentas mereka lakukan saat ada event di beberapa mall.
Nah, seiring waktu saat ini setidaknya ada 80 an siswa belajar menari di sanggar ini. Eloknya kemudian ada kelas menari juga bagi para orang tua/wali dari anak didiknya.
Advertisement
Pengasuh Sanggar Langgeng Budoyo adalah, Nining (36). Dia merupakan alumni SMKI yang kemudian melanjutkan belajar di Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta. Kesehariannya Nining mengajar tari dibeberapa sekolahan, baik TK, SD dan SLB serta dua sanggar lain milik relasinya.
Dibantu salahsatu rekannya, Nining membesarkan sanggar Langgeng Budoyo bertempat dikediaman orang tuanya.
Dari tempat inilah beberapa tari kreasi baru di ajarkan kepada anak didik dan para wali /orang tua yang berminat. Tidak hanya sekedar berlatih, mereka juga aktif mencari ajang atau event pementasan. Kepada TIMES Indonesia (5/2/2019), Nining mengaku untuk urusan pentas selama ini, pihaknya memang dituntut aktif mencari.
"Kebanyakan dapat info dari teman-teman komunitas sanggar seni Bantul. Meski sudah memiliki NIK (Nomor Induk Kesenian) dan sering mengikuti lomba bahkan pentas di TV namun rasanya belum pernah dapat 'jawilan' dari instasi terkait ataupun pemerintah setempat," ungkap Nining dengan nada sedih.
Menurut Nining, belajar menari tidak hanya sebagai sarana menyalurkan hoby, namun juga melatih kemandirian, rasa percaya diri serta masih banyak hal positif yang bisa di petik lainnya.
Orang tua siswa yang ada bu Tono mengungkapkan, selain belajar tari di sanggar tersebut anak-anak mereka juga diajarkan sopan santun, juga attitude yang baik.
Siswanya sendiri mulai anak- anak PAUD, anak remaja hingga orangtua, karena banyaknya tersebut untuk latihan di bagi beberapa sesion rutin tiap hari Jumat dan Sabtu.
"Saat ini makin banyak antusias calon anak didik dan para siswa untuk belajar tari di sanggar. Namun semuanya perempuan, entah kenapa belum juga dapat anak didik laki-laki." herannya.
Sanggar Langgeng Budoyo sendiri tanggal 3 Februari lalu juga turut berkiprah menurunkan anak didiknya mengikuti pentas bersama yang di adakan Persatuan Guru Tari se- DIYo di Pendapa Parasamya Pemkab Bantul.
Sebanyak tujuh kelompok tari dari sanggar Langgeng Budoyo ditampilkan dalam kesempatan tersebut, meliputi tari Senyum Indonesia, tari Bathok, tari Kun Anta, tari Tumandang Gawe, tari Angguk (PAUD), tari Ingkling dan tari Sedulur. Semuanya sebanyak limapuluh sembilan penari dari usia PAUD sampai SD. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |
Sumber | : TIMES Yogyakarta |