Perjuangan Arinda Lutfia Hanis dari Pageant ke Dunia Bisnis

TIMESINDONESIA, MALANG – Arinda Lutfia Hanis, atau yang akrab disapa Arinda Grandee, menyelesaikan pendidikan di SMKN 1 Batu jurusan Tata Kecantikan Kulit pada 2018.
Ia kini melanjutkan studi di Universitas Gajayana Malang, mengambil jurusan Bahasa Inggris, dan juga di Universitas Terbuka Malang untuk Ilmu Hukum.
Advertisement
Selain sebagai mahasiswi, Arinda juga bekerja sebagai staf di Dinas Pariwisata Kota Batu dan aktif menggeluti dunia bisnis. Tak hanya itu, dirinya memiliki hobi berpetualang dan dikenal aktif di media sosial dengan akun Instagram @arindagrandee.
Mencapai Prestasi di Dunia Pageant dan Modeling
Perjalanan Arinda di dunia pageant penuh dengan tantangan dan pencapaian luar biasa. Di antara 30 prestasi yang telah diraihnya, yang paling berkesan adalah menjadi Duta Anti Narkoba Jawa Timur 2021, meraih gelar Icon Pesona Batik Nusantara 2022, dan memenangkan Top Photo Model Piala Bergilir Presiden RI 2022.
Lanjutnya, Arinda berhasil mengalahkan perwakilan dari berbagai provinsi di Indonesia dan membawa nama Jawa Timur ke tingkat nasional. Penghargaan-penghargaan tersebut menjadi bukti perjuangannya yang tak mudah.
"Mengingat saya sempat harus berjuang untuk mendapatkan restu keluarga yang awalnya sangat tidak mendukung keinginan untuk menjadi model, karena saya sendiri berasal dari keluarga besar santri," ujar cucu Gus Thohir.
Menghadapi Kegagalan dan Bangkit Kembali
Meskipun mengalami kegagalan dalam beberapa ajang seperti menjadi finalis Miss Indonesia 2023 dan Finalis Putra-Putri Pendidikan Jatim 2021, Arinda tak pernah menyerah. Ia terus berjuang untuk mendapatkan dukungan keluarga besarnya yang sempat tidak sepahaman dengan pilihannya untuk berkarier di dunia modeling.
"Berkat ketekunan dan kerja keras, saya akhirnya berhasil meraih prestasi yang membanggakan, bahkan mendapat kesempatan berkolaborasi dengan fotografer Presiden RI, Darwis Triadi," katanya kepada TIMES Indonesia melalui keterangan tertulis, Kamis (10/4/2025).
Terjun ke Dunia Bisnis: dari Fashion hingga Makanan Ringan
Pada usia 24 tahun, Arinda memutuskan untuk merambah dunia bisnis. Ia memulai dengan membuka toko pakaian yang diberi nama Arinda Boutique pada awal April 2024. Bisnis fashion ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pasar yang selalu berkembang, meskipun dihadapkan pada tantangan persaingan yang ketat.
Kemudian dengan berjalannya waktu, Arinda belajar banyak dari pengalaman dan memutuskan untuk mengembangkan bisnis makanan ringan dengan brand Arinda Chipchamp. Dimulai pada 11 November 2024, Arinda Chipchamp berhasil menarik perhatian pasar dengan keripik sayur dan buah yang sehat, serta berbagai inovasi rasa yang menggoyang lidah.
Bisnis Fashion dan Makanan Ringan: Peluang dan Tantangan yang Dihadapi
1. Arinda Boutique (Bisnis Fashion)
Peluang: Tren fashion yang terus berkembang, segmentasi pasar yang luas, dan pemasaran online memberi Arinda kesempatan besar untuk sukses di dunia fashion.
Tantangan: Persaingan yang ketat, perubahan tren yang cepat, dan biaya promosi yang tinggi menjadi beberapa hal yang harus dihadapi.
2. Arinda Chipchamp (Bisnis Makanan Ringan/Keripik)
Peluang: Snack lokal yang digemari semua kalangan, potensi ekspansi ke pasar oleh-oleh, dan variasi rasa menarik menjadi daya tarik utama.
Tantangan: Ketahanan produk, persaingan yang ketat, serta perizinan dan distribusi menjadi kendala yang harus dihadapi dalam pengembangan bisnis ini.
Kesuksesan Bisnis Kripik yang Meningkat Pesat
Dari pengalaman bisnis fashion, Arinda memetik pelajaran berharga. Dalam bisnis kripik, ia bekerja sama dengan UMKM di kota asalnya, Malang. Ternyata, bisnis kripik yang awalnya hanya percobaan ini berkembang pesat, dengan penjualan yang terus meningkat, bahkan hingga ke luar pulau Jawa.
"Dalam waktu cukup singkat, alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, bisnis Arinda Chipchamp telah mendapatkan pelanggan di Provinsi Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, hingga Gorontalo," ungkapnya penuh bangga.
Harapan Arinda untuk Diri Sendiri dan Bisnisnya
Lebih lanjut Arinda memiliki harapan besar untuk diri dan bisnisnya. Untuk dirinya, ia ingin menjadi pribadi yang lebih konsisten, disiplin, dan terus belajar agar bisa mengelola waktu dengan baik. Ia juga ingin memiliki mental yang kuat dan siap menghadapi tantangan.
"Sementara untuk Arinda Boutique dan Arinda Chipchamp, saya berharap kedua bisnis tersebut bisa berkembang pesat, dikenal luas, dan mampu membuka lapangan pekerjaan. Saya ingin bisnis ini berkontribusi pada ekonomi lokal, terutama dengan memberdayakan UMKM," tuturnya.
Pesan untuk Generasi Muda
Lebih jauh dalam hal ini Arinda mengajak masyarakat khususnya generasi muda untuk tidak takut bermimpi besar dan mengejar apa yang mereka yakini. Menurutnya, bahwa setiap orang punya jalan, garis, dan waktunya masing-masing.
“Jangan terlalu lama menunda, mulailah dari apa yang ada, dan terus kembangkan. Dunia ini penuh peluang asal kita mau bergerak dan konsisten,” ujar Arinda, memberikan semangat bagi generasi muda untuk terus berusaha dan tidak takut gagal.
Kisah perjuangan Arinda Lutfia Hanis menunjukkan bahwa dengan ketekunan, kerja keras, dan keberanian untuk mencoba hal baru, segala hal yang dianggap mustahil pun bisa menjadi kenyataan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |
Publisher | : Sholihin Nur |