Puteri Indonesia Sumatera Barat 2025 Febri Sinta Aktif Cegah Perundungan Siber pada Anak

TIMESINDONESIA, PADANG – Sebagai sosok muda yang berprestasi, Febri Sinta, yang lebih akrab disapa dengan Tata dengan akun media sosial Instagram @tagrcya, adalah peraih selempang Puteri Indonesia Sumatera Barat (Sumbar) 2025.
Dia bukan hanya mahasiswi hukum saja, tetapi juga seorang Bank Officer yang aktif menjalankan advokasi penting yaitu membangun kemampuan advokasi diri pada anak-anak untuk mencegah perundungan siber (cyber bullying).
Advertisement
"Saya menjadikan isu kesehatan mental sebagai fokus utama, terutama dalam kaitannya dengan dampak buruk perundungan yang marak terjadi di media sosial," katanya dalam keterangan yang diunggah di akun media sosial Official Puteri Indonesia yang dikutip TIMES Indonesia, Minggu (13/4/2025).
Latar Belakang Advokasi
Berdasarkan pengalamannya sebagai mahasiswa hukum, Tata sering kali menemukan fakta bahwa banyak anak dan remaja Indonesia yang belum memahami pentingnya menjaga kesehatan mental. Ini diperburuk dengan tingginya angka perundungan, baik di lingkungan pendidikan maupun dunia digital.
"Perundungan siber memberikan luka yang tak terlihat, namun sangat memengaruhi psikologis korban, sering kali menyebabkan gangguan mental jangka panjang, bahkan hingga depresi dan penarikan diri dari lingkungan sosial," ungkapnya menambahkan.
Membangun Kesadaran Sejak Dini
Lebih lanjut melalui advokasinya ini, Tata mendorong agar anak-anak, khususnya pelajar, untuk memiliki kemampuan advokasi diri dalam menyuarakan dan melindungi diri mereka sendiri dari tindakan yang merugikan.
"Saya memberikan edukasi, baik melalui media sosial maupun program penyuluhan, tentang bagaimana mengenali tanda-tanda perundungan siber dan cara meresponnya secara sehat. Selain itu juga bekerja sama dengan lembaga pendidikan dan pihak terkait untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan suportif," tuturnya.
Visi Sebagai Puteri Indonesia
Sebagai Puteri Indonesia, Tata berkomitmen untuk memperluas jangkauan advokasinya ke tingkat nasional. Ia ingin menjadi suara bagi mereka yang tak terdengar anak-anak yang terluka secara emosional akibat perundungan.
"Dengan latar belakang hukum dan pemahaman akan dunia profesional, saya ingin membangun generasi muda Indonesia yang kuat secara mental dan berintegritas, sehingga mampu menjadi penerus bangsa yang luar biasa," ujarnya dengan tegas.
Lebih jauh advokasi Tata bukan hanya tentang mencegah perundungan, tapi juga tentang membentuk generasi yang berani menyuarakan kebenaran, menjaga kesehatan mental, dan saling mendukung di era digital. Sebuah langkah kecil yang berdampak besar untuk masa depan Indonesia. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |