Tekno

Jadi Pengguna Satelit Terbesar, Pemerintah Indonesia Optimalkan Peluang Ekonomi Digital 

Kamis, 02 Juni 2022 - 12:24 | 56.16k
Connected Indonesia - (FOTO: Dok Kominfo)
Connected Indonesia - (FOTO: Dok Kominfo)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pengembangan ekonomi digital berpeluang meningkatkan produktivitas ekonomi masyarakat. Untuk itu, Pemerintah Indonesia mempercepat transformasi digital dengan memastikan setiap orang memiliki akses berkualitas untuk mengoptimalkan peluang ekonomi digital.

"Saat ini Indonesia itu menjadi negara pemanfaatan satelit terbesar di Asia paling besar dengan kapasitas terbesar satelit yang digunakan," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate dalam keterangan tertulisnya, Kamis 2 Juni 2022.

Berbicara dalam Asia Tech x Summit Singapore 2022: Technology, Society and The Role of Policy yang berlangsung di Millenia, Singapura, Menteri Johnny menyatakan Pemerintah Indonesia terus melakukan pembangunan infrastruktur digital secara merata di seluruh wilayah negara.

Dari pembangunan jaringan tulang punggung yang di darat dan di dasar laut, pembangunan middle mile berupa microwave link dan fiber link, peluncuran dua satelit terbesar yaitu SATRIA-1 dan Hot Backup Satellite berkapasitas total 300 Gbps. Berikut pembangunan Base Transceiver Station yang merata di seluruh wilayah tanah air.

Kementerian Kominfo terus menggelar pembangunan infrastruktur digital dalam tiga lapisan di seluruh nusantara. Pada lapisan backbone. Indonesia saat ini memiliki jaringan serat optik dengan total panjang 459.111 kilometer, termasuk 12.399 kilometer serat optik yang dibangun oleh pemerintah. 

"Kami juga sedang mempersiapkan penggelaran tambahan 12.083 kilometer serat optik pada tahun 2024 untuk mengintegrasikan jaringan nasional yang belum terhubung," jelas Menkominfo .

Di middle-mile, terdapat 9 satelit, microwave link, dan jaringan fiber-link yang saat ini digunakan untuk mendukung kebutuhan telekomunikasi dan digital. Lapisan ini juga akan didukung oleh Satelit High Throughput berkapasitas 2 x 150 Gbps yaitu SATRIA-I dan Hot Backup Satellite (HBS) dengan kapasitas gabungan 300 Gbps.

"Pembangunan itu untuk menyediakan akses internet bagi 150.000 fasilitas umum yang terdiri dari 93.000 sekolah, 47.900 gedung pemerintahan, 3.370 fasilitas kesehatan umum dan 3.900 fasilitas keamanan publik,”" kata Menteri Johnny.

Ditambahkan Menkominfo, dalam last-mile layer, dari total 83.218 wilayah pedesaan di Indonesia, upaya untuk mempersempit kesenjangan digital telah dilakukan dengan mengkoneksikan jaringan 4G di 70.670 wilayah pedesaan. 

"Hingga tahun 2024, kita harapkan seluruh wilayah pedesaan dapat terkoneksi dengan layanan jaringan 4G melalui pembangunan BTS 4G yang saat ini sedang terus dilakukan. Inisiatif ini selanjutnya akan menambah 500.000 BTS yang ada di seluruh negeri," katanya.

Menurutnya, infrastruktur digital itu merupakan landasan untuk memberikan akses konektivitas yang lebih luas.

"Pembangunan infrastruktur yang merata di seluruh wilayah tanah air ini harus bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dan untuk masyarakat khususnya di Indonesia oleh pelaku UMKM yang menjadi penyumbang dari 60% GDP nasional," pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES