2.881 Desa di Indonesia Masih Belum Punya Akses Internet
TIMESINDONESIA, MALANG – Di era yang sudah serba digital ini ternyata masih ada ribuan desa di Indonesia yang belum terjamah akses internet.
Dalam data yang ada di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) RI di tahun 2023 ini, ada sebanyak 2881 desa yang belum mempunyai akses internet.
Advertisement
Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Kemendesa PDTT, Ivanovich Agusta mengatakan dari 81 ribu desa yang ada di Indonesia, ada sebanyak 52 ribu desa yang punya akses internet 4G.
"Itu yang 4G, yang internetnya kecepatan tinggi. Kemudian yang 3G, itu 9925 desa. Nah yang internetnya sulit, ada sinyal tapi internetnya sulit, itu 2G, 3378. Itu desa-desanya orang Jawa Timur an ini. Yang tidak ada internet, itu 2881 Desa," ucapnya dalam acara sosialisasi Desa Cerdas di Universitas Islam Malang (Unisma) Minggu (21/5/2023).
Data ini merupakan data yang didapatkan Kemendesa PDTT dari para pendamping desa yang mereka miliki di seluruh Indonesia.
Ivanovich juga menyebut dari sekian banyak desa, ada juga desa yang telah mempunyai akses internet yang baik, namun tidak tersebar secara menyeluruh di setiap daerah di desanya.
"Ada juga RT RT yang belum mendapatkan internet. Desanya memang ada internetnya, tapi RT RT nya belum," imbuhnya.
Ivanovich menjelaskan setiap desa mempunyai anggaran dari Dana Desa (DD) untuk pembangunan infrastruktur internet.
"Nah rata-rata dari tahun 2018, desa di seluruh indonesia, menggunakan dana desa untuk membangun infrastruktur internet, itu rata-rata sampai total Rp 16 miliar tiap tahun," kata dia.
"Jadi tiap tahun, Rp 16 miliar dana desa dipakai desa-desa membuat tower, membuat jaringan yang infrastruktur internet," lanjut Ivanovich.
Dengan fenomena ini, pihaknya mendukung upaya pemerintah untuk dapat menaikkan alokasi Dana Desa yang akan diberikan kepada desa yang ada di Indonesia. Dari mulanya sekitar 1 miliar per tahun menjadi 5 miliar pertahun.
"Jadi memang peran desa di dalam mengembangkan internet itu sangat tinggi. Mengapa ini penting? Karena pemerintah pusat, menyampaikan bahwa yang dibangun di pusat adalah backbone atau internet untuk wilayah wilayah perkotaan," terangnya.
Sehingga ketika masuk ke kabupaten, terlebih lagi di pedesaan, belum ada yang langsung akan mendanai. Sehingga peran dari dana desa menjadi penting.
"Kalau sekarang masih ada 3378 desa ada sinyal tapi internetnya kurang, dan 2881 tidak ada internet, terutama di wilayah sangat plosok, di wilayah kepulauan, dan sebagainya, maka jelas dibutuhkan peningkatan dana desa," tuturnya.
Sehingga, wacana untuk meningkatkan DD dari Rp 1 miliar per tahun menjadi 5 miliar per tahun menurutnya sangat rasional untuk dilakukan.
"Desa maju ke desa mandiri itu tinggal sedikit. Kalau itu 1 miliar jadi 5 miliar, maka kita punya harapan untuk mewujudkan desa mandiri,sebelum 2030. Itu semuanya bisa tercapai," pungkas Ivanovich. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Sholihin Nur |