Tekno

Pengguna ChatGPT di AS Didominasi Generasi 80'an

Selasa, 27 Juni 2023 - 23:09 | 284.32k
Ilustrasi
Ilustrasi

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Survei terbaru dari The Verge, tim Vox Media's Insights and Research, dan The Circus, menunjukkan bahwa generasi milenial (1981-1996) adalah pengguna terbesar dari chatbot AI, ChatGPT. Ada sekitar 36 juta pengguna ChatGPT yang berasal dari kalangan milenial di Amerika Serikat (AS), menurut data yang dikutip pada Selasa (27/6/2023).

Generasi Z (1997-2012) berada di peringkat kedua dengan jumlah pengguna ChatGPT sebanyak 34,9 juta orang. Secara garis besar, penggunaan ChatGPT saat ini lebih banyak untuk menunjang kerja dibandingkan sekolah, yang terlihat dari rentang usia masing-masing generasi.

Advertisement

Generasi X (1965-1980) berada di peringkat ketiga dengan total pengguna ChatGPT sebanyak 15,8 juta orang. Sementara itu, generasi Boomer (1946-1964) juga telah terpapar dengan teknologi ini, dengan 4,8 juta pengguna.

Meski laporan tersebut menunjukkan adopsi ChatGPT yang masif, namun perkembangan tersebut ternyata tidak 'secepat' yang digembar-gemborkan selama ini. "Telepas dari liputan berita yang tersebar luas, penggunaan teknologi AI masih cukup terbatas, setidaknya pada produk AI yang spesifik. Teknologi ini cenderung digunakan oleh pengguna berusia muda," tulis The Verge.

Dari lebih dari 2.000 warga AS yang menjadi sampel penelitian, 57% mengaku pernah menggunakan atau mendengar tentang ChatGPT, sedangkan 43% belum mengetahuinya.

Untuk layanan serupa seperti Microsoft Bing, My AI Snap, dan Google Bard, jumlahnya lebih sedikit. Masing-masing secara berurutan 46%, 45%, dan 38%. AI spesifik seperti Midjourney dan Stable Diffusion jauh lebih kecil lagi, masing-masing 25% dan 23%.

Namun, meski penggunaannya masih terbatas, AI lebih populer dibanding teknologi baru lainnya. Warga AS pun sepakat bahwa AI akan membawa manfaat di masa depan.

Sebanyak 74% merespons keberadaan AI secara positif. Persentase itu lebih tinggi dibandingkan dengan kendaraan listrik atau EV (69%), VR (60%), AR (52%), dan NFT yang sempat viral beberapa waktu lalu hanya meraup 34%.

"Orang-orang punya ekspektasi tinggi untuk dampak AI pada dunia dibandingkan teknologi baru lainnya," tulis laporan itu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Khoirul Anwar
Publisher : Rifky Rezfany

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES