BRIN Kembangkan Tomografi Gamma, Pendeteksi Produk Gaharu
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengembangkan teknologi untuk mendeteksi produk gaharu yang dinamai Tomografi Gamma. Alat tersebut memanfaatkan radiasi gamma untuk mendeteksi gaharu di dalam pohon.
"Karena posisi gaharu di dalam pohon, petani biasanya merusak pohon untuk melihatnya. Namun dengan Tomografi Gamma bisa terlihat langsung," kata Koordinator Kelompok Riset Teknik Investigasi dan Evaluasi Nuklir Pusat Riset Teknologi Proses Radiasi BRIN Bayu Azmi di Jakarta, Rabu (25/10/2023).
Advertisement
Gaharu merupakan kayu yang memiliki warna kehitaman serta mengandung getah khas yang dihasilkan oleh sejumlah spesies pohon dari genus Aquilaria. Getah yang dihasilkan dari tanaman ini digunakan dalam industri wangi-wangian karena sifatnya yang harum.
Ia menjelaskan cara pengaplikasian teknologi tersebut dengan menempelkan alat ke target pohon sehingga alat akan melakukan pemindaian terhadap anatomi pohon yang menjadi subjek. Menurut dia, dari hasil pemindaian akan terlihat subjek pohon yang ditargetkan memiliki gaharu di dalamnya.
Bayu mengharapkan teknologi tersebut dapat membantu para petani gaharu untuk mengoptimalkan hasil panen.
"Para petani kalau harus memotong pohonnya dahulu akan rugi bila dilakukan secara terus menerus," kata dia.
Ia mengatakan produk gaharu yang dihasilkan pohon memiliki harga jual cukup tinggi. Satu kilogram gaharu bisa dibanderol sampai dengan ratusan juta rupiah.
"Produk itu harganya mencapai Rp26 juta per kilogram, bahkan ada yang mencapai Rp100 juta," katanya.
Ia mengatakan teknologi Tomografi Gamma juga bisa diterapkan untuk mendeteksi ketebalan kerak dalam pipa pembangkit listrik energi panas bumi (geotermal). (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Rizal Dani |