Litter Factory, Gim Edukasi Penuh Tantangan Karya Mahasiswa Teknik Informatika Polinema Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Gim edukasi yang menyenangkan dan menantang terus bermunculan. Salah satunya yang dikembangkan oleh mahasiswa Teknik Informatika Politeknik Negeri Malang, (Polinema) Muhammad Ali Zulfikar dan Ziedny Bisma Mubarok.
Keduanya mengembangkan proyek gim bernama “Litter Factory” dengan mengandeng Ariverse Studio.
Advertisement
Little Factory merupakan permainan co-op yang seru di mana pemain menjadi makhluk-makhluk kecil yang mencintai sampah. Tugas dari pemain yaitu harus bekerja sama untuk mengumpulkan, menyortir, dan mendaur ulang sampah di dapur yang semakin kacau dan penuh tantangan.
“Permainan ini menyenangkan, menantang, dan lucu.” ujar Muhammad Ali Zulfikar, kepada TIMES Indonesia, Rabu (11/7/2024).
Di sisi lain, gim ini juga menawarkan pengetahuan kepada pemain tentang proses daur ulang sampah. Alhasil, game ini menghibur sekaligus mengedukasi para pemain.
Ali dan Bisma mengatakan, awal ide gim ini bermula dari bermain board game di Letsplay Indonesia.
Awalnya, gim Little Factory ini direncanakan sebagai permainan 2D Pixel Art. Namun, seiring berjalannya waktu, mereka memutuskan untuk mengubahnya menjadi game 3D.
Dalam pengembangan, Ariverse Studio tidak bekerja sendiri. Mereka bekerja sama dengan Lets Studio Indonesia yang bertanggung jawab untuk pembuatan aset 3D untuk lingkungan, karakter, dan elemen-elemen lainnya dalam game.
“Kolaborasi ini sangat krusial bagi pengembangan game ini. Ariverse Studio berfokus pada game design dan game development, sementara Let’s Studio mengerjakan pembuatan aset 3D,” jelasnya.
Dua mahasiswa Teknik Informatika Politeknik Negeri Malang Muhammad Ali Zulfikar dan Ziedny Bisma Mubarok pengembang gim edukasi Litter Factory. (Foto: dokumen Litter Factory)
Seperti halnya pengembangan gim lainnya, terdapat tantangan khusus selama mengembangkan permainan edukasi ini. Keduanya harus riset dengan cara memahami terlebih dahulu proses dan cara kerja daur ulang sampah dari bahan-bahan mentah yang tidak digunakan menjadi barang yang berguna.
Ali dan Mubarok berencana akan merilis versi Alphanya pada hari Sabtu (13/07/2024) mendatang. Mereka juga berencana untuk terus mengembangkan gim Litter Factory dengan menambahkan tantangan baru, lingkungan yang lebih dinamis, dan level-level yang lebih bervariasi.
Para pemain nantinya bisa mengunduh game ini melalui tautan ini https://alizul01.itch.io/litter-factory
Selain itu, mereka berharap gim yang dikembangkan saat ini bisa dirilis di platform game ternama, yaitu Steam, sehingga dapat menjangkau pasar yang lebih besar dan luas.
“Kami juga berencana untuk menjadikan gim Litter Factory ini sebagai topik skripsi kami di Politeknik Negeri Malang karena proyek ini diharapkan dapat memberikan konstribusi nyata, tidak hanya di dunia gim tetapi juga dalam edukasi tentang kepedulian akan lingkungan sekitar,” ujarnya.
Dengan kombinasi antara gameplay yang menghibur dan edukatif, "Litter Factory" memiliki potensi besar untuk menjadi game yang populer di kalangan pemain. Kolaborasi antara Ariverse Studio dan Lets Studio Indonesia menunjukkan bahwa sinergi antara kreativitas dan keahlian teknis dapat menghasilkan produk yang luar biasa.
Sebagai gim yang tidak hanya menghibur tetapi juga mendidik tentang pentingnya daur ulang, "Litter Factory" diharapkan dapat membawa dampak positif bagi para pemainnya, baik di pasar lokal maupun internasional. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sholihin Nur |