NASA Pantau Asteroid 2024 YR4, Berpotensi Menabrak Bumi pada 2032

TIMESINDONESIA, JAKARTA – NASA Jet Propulsion Laboratory mengumumkan bahwa asteroid berukuran besar memiliki kemungkinan 1,6 persen untuk menabrak Bumi pada 22 Desember 2032.
Para ilmuwan dari NASA dan Badan Antariksa Eropa (ESA) tengah memantau asteroid yang diperkirakan berdiameter antara 130 hingga 300 kaki (sekitar 40–90 meter). Menurut laporan ESA, lintasan asteroid ini menunjukkan kemungkinan kecil terjadinya tabrakan dengan Bumi pada akhir 2032.
Advertisement
Asteroid Berisiko Tinggi
"Asteroid sebesar ini rata-rata menabrak Bumi setiap beberapa ribu tahun sekali dan dapat menyebabkan kerusakan parah di wilayah tertentu," kata ESA dalam pernyataan resminya.
Karena tingkat risikonya, asteroid ini langsung ditempatkan di posisi teratas dalam daftar ancaman ESA.
Sejak awal Januari 2025, astronom di seluruh dunia telah melakukan pengamatan prioritas menggunakan teleskop canggih untuk mengumpulkan data lebih akurat mengenai ukuran dan lintasan asteroid.
Asteroid ini diberi nama 2024 YR4 setelah pertama kali terdeteksi oleh para pengamat di Rio Hurtado, Chili, pada Desember lalu.
Prediksi dan Upaya Pemantauan
Awalnya, para ilmuwan memperkirakan peluang tabrakan asteroid ini hanya 1,2 persen. Namun, berdasarkan data terbaru, Sky News melaporkan bahwa tingkat risiko meningkat menjadi 2,3 persen pada bulan ini.
Meski demikian, analisis NASA menggunakan Teleskop Luar Angkasa James Webb menunjukkan peluang tabrakan yang sedikit lebih rendah. Namun, NASA tetap menganggap asteroid ini sebagai ancaman dampak paling signifikan bagi Bumi saat ini.
Para astronom saat ini tengah berusaha mengurangi ketidakpastian terkait kemungkinan tabrakan dengan terus mempelajari orbit asteroid.
Asteroid 2024 YR4 pertama kali terdeteksi pada 27 Desember 2023 setelah memicu peringatan tabrakan. Selama beberapa bulan ke depan, asteroid ini akan menghilang dari jangkauan pengamatan dan baru akan terlihat kembali pada 2028.
Asteroid ini mengikuti orbit lonjong mengelilingi Matahari dan saat ini bergerak menjauhi Bumi dalam garis hampir lurus. Para ilmuwan berharap dapat mengesampingkan kemungkinan tabrakan sebelum asteroid menghilang dari pandangan.
Sebagai langkah antisipasi, NASA pernah melakukan uji coba pada September 2022 dengan menabrakkan wahana seukuran mesin penjual otomatis ke asteroid Dimorphos. Percobaan ini bertujuan untuk menguji metode pengalihan lintasan jika ada asteroid berbahaya seperti 2024 YR4 yang mengancam Bumi di masa depan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rizal Dani |