Tlogomas Land, Wisata 'Lama' di Pinggiran Kota Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Kota Malang memiliki beragam wahana wisata artifisial atau buatan. Sebagai kawasan perkotaan, wisata buatan menjadi 'solusi' menghadirkan nuansa alam di Kota Malang.
Salah satu objek wisata yang menghadirkannya yaitu Tlogomas Land. Tempat wisata ini berada di Jalan Baiduri Pandan, Tlogomas, Kota Malang.
Advertisement
Dulu, pada tahun 1990-an, masyarakat Malang menyebutnya Tlogomas Permai atau pemandian oepet (baca: upet). Sempat populer pada masa-masa itu.
"Wahana paling banyak dikunjungi di sini, kolam renang," ujar Lisa Octavianti, Humas Tlogomas Land.
Keunikan dari kolam renang di sini, airnya berasal dari sumber mata air. "Ada tujuh sumber di sini," ujar Lisa singkat.
Pengunjung yang berusia lanjut, datang ke kolam renang Tlogomas Land untuk terapi kesehatan. Meskipun, menurut Lisa, pengunjung terbanyak adalah anak-anak, didampingi orang tuanya.
Tentang ikon, patung-patung berbagai ukuran, sejak zaman pra sejarah hingga simbol peradaban sesudahnya, menjadi ciri khas Tlogomas Land. Pengunjung kerap menjadikannya lokasi berfoto.
Replika Candi Borobudur adalah contohnya. Bentuknya mirip dengan candi aslinya yang berada di Magelang, Jawa Tengah. Berada di tengah kolam, berdampingan dengan patung peradaban Mesir kuno.
Objek menarik lain berupa kolam berhias teratai di atasnya, yang di dalamnya dipenuhi ikan air tawar.
Tempat wisata ini memiliki kemiringan hingga 45 derajat. Dari pintu masuk hingga menuju wahana - wahana di dalam kawasan seluas 3,6 hektare ini, mesti ditempuh dengan berjalan menurun melalui tangga berundak. "Cukup menyehatkan," ujar seorang pengunjung.
Akan lebih berkeringat saat berjalan naik. Tidak sekedar tangga, namun jalan berkelok mengikuti alur petunjuk, menjadi bagian dari olahraga sambil berwisata.
Dengan biaya Rp 20 ribu pada hari biasa, dan Rp 25 ribu saat weekend, pengunjung sudah bisa menikmati semua wahana wisata yang ada.
Tahun depan, kata Lisa, Tlogomas Land akan menambah wahana baru, waterboom. Bersandingan dengan kolam renang, wahana baru ini diharap mampu meningkatkan jumlah kunjungan, khususnya anak-anak.
"Target utama kami memang anak-anak PAUD dan TK," ujar Lisa.
Dia beralasan, dengan mengambil segmen pasar adalah anak-anak, maka orangtuanya pasti akan mendampingi. "Anak-anak gratis, orangtuanya bayar," ucapnya.
Lisa mewakili pengelola berharap, kunjungan akan terus meningkat seiring penambahan wahana baru yang ditargetkan rampung sebelum lebaran tahun depan, 2016. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Sumber | : = |