Wisata

Jembatan Air Bululawang, Bangunan Bersejarah Era Kolonial yang Masih Terjaga

Sabtu, 23 Januari 2016 - 11:55 | 166.25k
Jembatan Air Bululawang. (Foto: kaskus)
Jembatan Air Bululawang. (Foto: kaskus)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Kecamatan Bululawang dikenal sebagai sentra tanaman tebu di Kabupaten Malang. Selain itu, keberadaan pabrik gula di kawasan transit ini, menjadikan Bululawang salah satu produsen gula yang cukup terkenal. 

Tak banyak yang tahu bahwa, Bululawang memiliki potensi lain yang tersembunyi, yakni wisata sejarah dengan adanya bangunan Jembatan Air yang konon dibangun pada era kolonial Belanda.

Advertisement

Keunikan Jembatan  ini, ditujukan untuk mengalirkan air sungai melewati lembah. Padahal kita tahu pada umumnya sebuah jembatan biasanya dibangun untuk akses jalan ataupun rel kereta. 

Sekilas, bangunan ini mirip dengan Jembatan Air Magdeburg, Jerman. Dan bisa jadi satu-satunya Jembatan Air di Indonesia. 

Memiliki panjang sekitar 100 meter dan lebarnya  3 meter, bangunan ini berusia lebih dari seratus tahun, warga kerap kali menyebut bangunan ini dengan sebutan talang air. 

Fakta unik selanjutnya adalah ketika dilihat dari bagian bawah ternyata bangunan tiang penyangga, yang lazimnya dibangun dengan batu kali ini hanya menggunakan batu bata. Namun bangunan ini masih terlihat kokoh hingga kini. 

Menurut warga setempat, sungai yang mengalir di jembatan ini kerap digunakan warga untuk mandi dan mencuci selain fungsi utamanya mengaliri areal pertanian warga. 

"Sering juga, anak-anak mandi dan berenang disini seusai pulang sekolah, " kata Devis M, warga Bululawang pada MALANGTIMES, (23/1/2016). 

Letak Jembatan Air tersebut hanya sekitar 500 meter ke arah timur dari Pasar Bululawang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : =

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES