Wisata

Papua Rumah Sang Burung Surga

Minggu, 27 November 2016 - 08:19 | 789.14k
Gambar Burung Cendrawasih Sedang Terbang. (Foto: Pernik Dunia)
Gambar Burung Cendrawasih Sedang Terbang. (Foto: Pernik Dunia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, RAJA AMPAT – Keelokan pemandangan Papua sudah terkenal hingga ke manca negara. Selain punya pemandangan alam bak surga, Papua masih menyimpan keindahan lain berwujud burung Surga Cendrawasih. 

Burung Cendrawasih adalah salah satu fauna asli Papua. Burung ini sering mendapat predikat sebagai burung surga. Keindahan bulu sayapnya memang luar biasa. 

Advertisement

candrawasih-birupengetahuan-umumpuvca.jpg

Burung Cendrawasih Biru (Paradisaea rudolphi). (Foto: pengetahuan umum)

Burung Cendrawasih masih bisa ditemui di Desa Sawinggrai. Desa ini terletak di Distrik Meos Mansar, Raja Ampat, Papua Barat.

Desa Sawinggrai menjadi destinasi terbaik bagi pengunjung  yang ingin melihat penampakan Burung Surga Cendrawasih. Selain bisa birdwatching, juga bisa mengagumi keindahan alam Papua.

manuk-1fDbCr.jpg

Burung Cendrawasih Riflebird Paradise. (Foto:Paling Terkini)

Untuk mencapai Desa Sawinggrai,  bisa menempuh perjalanan dengan menggunakan moda transportasi speedboat, dari Ibukota Kabupaten Raja Ampat, yakni Waisai. Waktu tempuhnya sekitar 1-2 jam, tergantung kecepatan serta kondisi laut saat itu.

Burung surga yang hidup di Desa Sawinggrai adalah jenis Cendrawasih Merah, atau 'Red Bird of Paradise'. Burung ini memiliki nama ilmiah Paradisea rubra, dengan ciri fisik yang paling menonjol adalah warna bulu dominan merah, serta pada bagian ekornya terdapat dua buah bulu memanjang serupa tali atau pita berbentuk pilin ganda berwarna hitam.

Selain Cendrawasih Merah, masih ada beberapa jenis lain yang lebih langka yakni Wilson's Bird of Paradise yang bernama ilmiah Cicinnurus respublica, Lesser Bird of Paradise alias Burung Cendrawasih kecil, dan juga Greater Bird of Paradise alias Burung Cendrawasih besar.

Untuk bisa melihat burung-burung surga ini, pengunjung harus trekking serta mendaki bukit terlebih dahulu selama kurang lebih 30 menit. Setelah hampir mencapai puncak, barulah burung surga ini mulai terlihat.

manuk-2kbvHB.jpg

Burung Cenderawasih Panji. (Foto: satu jam)

Jika beruntung pengunjung bisa melihat tarian sang burung surga. Tarian biasanya dilakukan oleh burung jantan untuk memikat sang betina.

Tarian itu berlangsung cukup lama, sekitar 20-30 menit. Sungguh sebuah keberuntungan bagi siapa saja yang berkesempatan menyaksikan fenomena langka ini!

manuk-3ah3lo.jpg

Burung cenderawasih kuning besar. (Foto: timkicau)

Waktu terbaik untuk melihat Cendrawasih di Desa Sawinggrai adalah pukul 06.30-07.30 WIT, atau 16.30-18.30 WIT. Ini adalah waktu-waktu burung Cendrawasih melakukan ritual tarian menarik pasangan.

Burung cenderawasih yang menjadi ikon Papua di ambang kritis. Perubahan ekologi dan orientasi ekonomi membawa ancaman primer dan sekunder bagi hewan endemik Papua ini. 

Perburuan cendrawasih juga masih terjadi. Selain dijual hidup-hidup, cendrawasih juga dijual 
kering atau awetan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Ahmad Sukmana
Sumber : Berbagai Sumber

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES