Wisata

Bondowoso Punya Wisata Sejarah "Betho Labeng"

Senin, 26 Desember 2016 - 23:08 | 336.64k
Situs Batu Purba Beto Labeng (Foto: Sofya/ TIMES Indonesia)
Situs Batu Purba Beto Labeng (Foto: Sofya/ TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Desa Banyuputih yang masuk dalam Kecamatan Wringin, Kabupaten Bondowoso terdapat peninggalan manusia pra sejarah. Peninggalan ini berupa sebuah batu yang oleh warga sekitar dinamai Betho Labeng.

Betho dalam bahasa Madura berarti Batu dan Labeng berarti Pintu. Disebut batu pintu atau Betho labeng karena bentuknya seperti pintu gerbang.

Advertisement

Betho labeng ini berukuran cukup besar, dengan lebar batu sekitar 5 meter dan tinggi sekitar  7-8 meter. 

Jika diperhatikan benar-benar, batu ini sebenarnya terdiri dari beberapa batu yang disusun sedemikian rupa. Yang menarik adalah batu purna ini disusun tanpa menggunakan perekat dan tetap kokoh sampai sekarang, tidak goyah sedikitpun.

Menurut Amir, salah seorang warga desa Banyuputih yang TIMES Indonesia temui, ia mengatakan banyak wisatawan yang telah mengunjungi batu labeng, terutama pada musim libur telah datang. 

“Minggu sama libur itu banyak yang kemari, sepedanya diparkir disini,” kata Amir dengan logat Madura yang kental.

Jarak Betho Labeng dari kota Bondowoso sekitar 30 kilometer dan bisa ditempuh sekitar 30 menit. Untuk sampai ke tempat ini, wisatwan harus menempuh perjalanan dengan jalan yang berkelok-kelok. 

Jalan menuju kecamatan Wringin sudah cukup bagus, namun harus berhati-hati karena terdapat tebing-tebing yang masih rawan longsor, terutama pada musim hujan.

Situs batu purba “Betho Labeng” berada tidak jauh dari jalan raya. Perlu sedikit berjalan kaki sebentar karena batu purba ini berada diatas sebuah tebing.

Pemandangan disekitar Betho Labeng sangat indah. Kecamatan Wringin yang dikelilingi bukit serta areal persawahan berbentuk terasering semakin menambah daya tarik situs purbakala ini. 

Mengunjungi Betho Labeng, kita seperti tengah berjalan menggunakan mesin waktu. Dari sini, kita bisa melihat bahwa manusia telah berevolusi, mulai dari membangun peradaban di jaman batu sampai di jaman digital seperti sekarang. 

Bagi penggemar wisata sejarah, situs purba Betho Labeng bisa menjadi salah satu daftar anda mengisi liburan. Tidak jauh dari Betho Labeng, anda juga mengunjungi wisata puncak arak-arak yang menyuguhkan pemandangan areal persawahan dengan hawa yang sejuk.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES