Triple Gun dan Mig-17, Alutsista Andalan Saat Operasi Trikora

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Selain pesawat Dolphin LL-2904, TNI AU juga turut memamerkan alutsista bersejarah yakni Triple Gun dan Mesin Pesawat Mig-17.
Dalam pameran Air Force di Museum Angkut Kota Batu, Pangkalan TNI AU Lanud Abdulrachman Saleh menunjukkan Triple Gun yang menjadi aluista penting dalam operasi Trikora.
Advertisement
Triple gun kaliber 20mm, dengan 3 laras panjang ini mampu menembakkan 700 peluru per menit.
"Triple Gun ini senjata Paskhas untuk menembak jatuh pesawat yang terbang rendah," kata Letda.tek Supramanto, perwakilan Lanud Abdulrachman Saleh kepada TIMES Indonesia, Minggu (2/4/2017).
Alutsista jenis Triple Gun Kaliber 12,7 juga dipamerkan di Museum Angkut dalam rangka Bulan Dirgantara. Minggu, 2/4/2017. (Foto: Tria Adha/TIMES Indonesia).
Menurut sejarahnya, senjata buatan Yugoslavia ini didatangkan untuk operasi Trikora. Senjata buatan Yugoslavia. "Senjata ini dulu digunakan dalam operasi Trikora untuk pembebasan Irian Jaya yang dulu namanya Nuigini Belanda," terang Supramanto.
TNI AU dalam pameran ini juga mengenalkan mesin Mig-17. Sebuah mesin pesawat jet tempur yang juga didatangkan untuk operasi Trikora.
Mesin pesawat buatan Uni Soviet ini, merupakan mesin pesawat yang mampu mengimbangi pertarungan udara dengan pesawat Amerika Serikat. Pada masanya mesin pesawat Fresco jenis penempur subsonik siang, mampu menggendong bom 100 kg, yang dikaitkan di bawah sayapnya.
Mesin Mig -17 pesawat tempur turut dipamerkan di air force corner Museum Angkut dalam Bulan Dirgantara. Minggu, 2/4/2017. (Foto: Tria Adha/TIMES Indonesia).
"Ini mesin Mig-17 yang sudah dipotong dan digunakan untuk pembelajaran," tambahnya.
Pameran ini juga mengenalkan berbagai kelengkapan pilot pesawat TNI AU, seperti seragam pilot, G-suite, dan helm pilot.
Dalam pameran ini, TNI AU juga menampilkan foto-foto yang bercerita kegiatan TNI AU pada masanya. Salah satunya, pada operasi Seroja di Timor-Timur dan kunjungan Presiden Soekarno ke pangkalan Bugo tanggal 21 Mei 1951. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rochmat Shobirin |