Ubah Kesan Angker, Bekas Benteng Diubah Jadi Kampung Inggris

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Bekas benteng pertahanan di Kelurahan/Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, Jawa Timur, kini telah disulap menjadi destinasi wisata baru. Kawasan RT 05/RW 2 itu, juga ditetapkan sebagai kampung Inggris. Namanya, Kampung Inggris Wisata Benteng.
Dua kali dalam sepekan, bapak-bapak dan ibu-ibu di kampung ini, secara rutin mengikuti kursus bahasa Inggris. Begitu juga dengan anak-anak. Namun dengan waktu yang berbeda. Yang jadi tutornya, istri camat dan pelajar SMA.
Advertisement
Warga kampung Inggris wisata benteng usai kerja bakti membersihkan lingkungan
Kawasan yang dulu terlihat ‘angker’ dengan deretan pohon besar, kini dipenuhi bunga. Di depan rumah berarsitektur kuno yang dihuni warga, terlihat tanaman pangan. Ada terong, seledri, cabe, dan lainnya menggunakan media polybag.
Selasa (22/5/2018) sore, TIMES Indonesia berkunjung ke kawasan yang ditetapkan sebagai cagar budaya tersebut. Begitu masuk ke kawasan ini, pertama yang terlihat adalah hamparan tanaman bunga.
Salah satu spot foto di kampung Inggris wisata benteng dengan latar belakang gambar tiga dimensi
Pemandangan indah lainnya, pada tembok-tembok rumah warga kini ada gambar tiga dimensi. “Ini sebagai spot selfie bangi pengunjung yang datang,” kata Camat Mayangan, M. Abbas, mengenai gambar di tembok bangunan.
Ide menjadikan kawasan benteng menjadi destinasi wisata ini, merupakan inisiatif Kodim 0820 dan Pemkot Probolinggo. Kawasan ini, hanya berjarak tak lebih dari 500 meter dari Pelabuhan Tanjung Tembaga, Stasiun dan alun-alun kota.
Anak-anak bermain di kampung Inggris wisata benteng
Sebelum dijadikan destinasi wisata, warga yang menempati kawasan ini dihantui dengan adanya ular. Ini tak lepas dari kondisi kawasan yang jauh dari predikat indah. Tapi sejak ditetapkan menjadi destinasi wisata akhir 2017 lalu, kondisinya jauh berubah.
Kini, warga setempat sudah bisa bertegur sapa dengan turis yang datang berkunjung. Mereka sudah bisa bilang how are you, good morning dan sapaan lainnya. Di antara mereka, bahkan sudah bisa bercerita.
Lilis (40), salah satu warga bercerita, sebelum Ramadhan lalu ada sembilan turis Amerika Serikat dan Jerman yang berkunjung ke kampung wisata benteng ini. “Turisnya kerasan. Di sini mulai pukul 09.00 sampai 12.00,” katanya.” (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sholihin Nur |