Wisata

Hotel Tugu Malang Pamerkan Batik Peranakan, Akulturasi Budaya Lokal dan Tionghoa

Rabu, 27 Maret 2019 - 08:52 | 128.66k
The Beauty of Peranakan Style
The Beauty of Peranakan Style
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Shanghai Noon Boutique Hotel Tugu Malang akan menggelar Batik and Silver Jewelery Exhibition pada 3 hingga 7 April 2019 mendatang.

Pameran yang digelar untuk memperingati HUT Kota Malang yang ke 105 ini bertajuk 'The Beauty of Peranakan Style'.

Advertisement

Tema tersebut sengaja diangkat Hotel Tugu Malang untuk menunjukan keharmonisan akulturasi budaya lokal dengan peranakan Tionghoa yang ada di Malang.

"Ya Malang ini akulturasi budaya Jawa dan Tionghoa sangat harmonis, maka tema ini kami rasa sangat mewakili keharmonisan warga Malang," jelas Richard Wardana Public Relation Manager Hotel Tugu Malang.

Ia memaparkan sejak tahun 1800, Peranakan telah memperkaya teknik dan motif batik Indonesia. Batik Peranakan Tionghoa dikenal melalui ciri khas warna cerah dan motif feminine yang elegan dengan sentuhan oriental.

"Pada masa itu Pekalongan, Lasem dan Solo merupakan pusat batik terkenal, daerah tersebut telah melahirkan banyak seniman batik tulis dengan ragam bentuk corak dan warna," jelas Richard.

Ia juga mengatakan ada beberapa karya dari Liem Ping Wie, Phoa Tjong Nio, dan Tjoa Siang Swie akan mengisi acara pameran di Tirta Gangga Hotel Tugu Malang dari jam 10 pagi sampai jam 10 malam.

Pamerkan-Batik-Peranakane5b08d55af22c544.jpg

Pameran kali ini menjadi sangat istimewa, karena Hotel Tugu Malang menghadirkan Koleksi Selop dari Baba Handmade yang designnya terinspirasi dari Budaya Peranakan.

"Yang membuat koleksi ini unik adalah waktu yang cukup lama dalam pembuatannya. Sebab selop bermanik cantik itu dikerjakan secara manual oleh tangan kreatif," imbuh Richard.

Koleksi Baba Handmade akan semakin cantik bila dipadukan dengan kebaya encim warna warni koleksi dari Rumah Kebaya. Tentunya akan serasi dengan koleksi perhisan milik Shanghai Noon butik dengan tema senada. Perpaduan tersebut sangat cocok untuk digunakan dalam berbagai suasana.

Karya tersebut menjadi sangat elegant dipadukan dengan batik Tionghoa peranakan – Pekalongan, dengan beraneka motif; bunga Seruni yang memiliki keanggunan dan kesejahteraan, burung Hong yang berarti Ratu yang menampilkan keanggunan, kelembutan dan sifat Yin.

Sedangkan batik peranakan Tionghoa Lasem terkenal dengan warna merah darah ayamnya yang hanya terdapat di kota Lasem. Selain warna, motif Lokcan, burung Hong, Kilin, Liong dan tulisan keberuntungan dapat dijumpai pada batik Lasem.

Di Solo, batik 3 Negeri karya Tjoa Siang Swie terkenal akan proses pembuatanya yang istimewa. Proses pewarnaan yang diproses di kota yang berbeda.

Terdapat empat pengrajin batik dari 3 kota yaitu Pekalongan, Lasem dan Solo akan berpartisipasi dalam pameran ini. Termasuk juga beberapa designer perhiasan dan merchandise akan melengkapi pameran yang akan berlangsung di Hotel Tugu Malang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES