Wisata

Patung Dewa Siwa di Kompleks Wisata Gua Sunyaragi Kota Cirebon, Begini Asal Usulnya

Minggu, 21 Juni 2020 - 19:00 | 273.14k
Patung Dewa Siwa atau Kaji Sela di Kompleks Gua Sunyaragi Kota Cirebon.(Foto: Muhamad Jupri/TIMES Indonesia)
Patung Dewa Siwa atau Kaji Sela di Kompleks Gua Sunyaragi Kota Cirebon.(Foto: Muhamad Jupri/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, CIREBON – Pengunjung yang datang ke objek Wisata Gua Sunyaragi mungkin tidak akan mengira jika di tempat bersejarah peninggalan Kesultanan Cirebon tersebut, terdapat sebuah Patung Dewa Siwa. Patung tersebut terletak di dekat alun-alun kompleks Gua Sunyaragi, atau tepatnya di dekat Gua Pengawal.

Patung Dewa Siwa tersebut berukuran kecil. Tinggi sekitar 50-60 sentimeter. Sayangnya, bagian wajah patung tersbut sudah tidak berbentuk, akibat digosok dengan sikat kawat oleh sang kuncen pada zaman dulu.

Advertisement

Dulunya, patung tersebut menggenggam semacam tongkat pusaka. Namun, justru diambil oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Pengelola Gua Sunyaragi, Jajat Sudrajat menjelaskan, keberadaan patung Dewa Siwa sudah terlebih dahulu ada sebelum adanya kompleks Gua Sunyaragi. Yakni sejak abad ke 7 hingga 8 Masehi, ketika masa Kerajaan Indraprastha.

Ketika Gua Sunyaragi masih berbentuk hamparan jati atau hutan jati, tempat ini dijadikan sebagai ritual mandi suci umat Hindu, dan memberikan persembahan kepada dewa tertinggi, yakni Dewa Siwa.

"Kemudian, Kesultanan Cirebon mendirikan komplek Gua Sunyaragi sebagai tempat untuk Panyepi Ing Raga atau bersuci, dengan berpatokan pada patung Dewa Siwa tersebut," jelasnya kepada TIMES Indoensia saat ditemui di kompleks Gua Sunyaragi, Jalan Brigjen Dharsono Kota Cirebon, Minggu (21/6/2020).

Jajat melanjutkan, patung Dewa Siwa tersebut kemudian diubah namanya menjadi Kaji Sela, yang artinya menguatkan iman seperti batu. Tujuannya supaya bisa ke tanah suci Makkah. Karena untuk bisa ke sana, dibutukan fisik dan mental yang kuat.

"Permasalahannya, pada zaman dulu ketika area ini dijaga oleh kuncen, niatnya memang baik yakni membersihkan patung. Namun karena kuncen itu belum paham, dia menggunakan sikat kawat, sehingga bagian wajahnya hilang. Sedangkan bagian tubuh lainnya masih bisa kelihatan," ungkapnya.

Hingga kini, Patung Dewa Siwa atau Kaji Sela tersbut luput dari perhatian pengunjung, bahkan tidak ada yang tahu. Padahal, patung tersbut memiliki sejarah panjang, jauh sebelum adanya Wisata Gua Sunyaragi yang dibangun tahun 1500-an. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Bambang H Irwanto
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Cirebon

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES