Wisata Aman di Bee Jay Bakau Resort Probolinggo dengan Protokol Kesehatan

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Wisata Bee Jay Bakau Resort atau BJBR Probolinggo, Jatim, layak menjadi pilihan wisata di tengah pandemi Covid-19. Dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, wisata dekat Pelabuhan Tanjung Tembaga ini, dijamin aman dikunjungi.
Sebagai buktinya, Direksi BJBR Probolinggo, Benjamin Mangitung punya cerita. Pada 20 Juni lalu misalnya. Sepasang kekasih melangsungkan pernikahan di Musala atas laut, Nurul Bahar yang terletak di komplek wisata ini.
Advertisement
Sebelum pernikahan dilangsungkan, kedua mempelai dan pengelola membuat kesepakatan untuk mematuhi protokol kesehatan. Suhu tubuh pengunjung dicek, cuci tangan, menjaga jarak, dan mengenakan masker.
Di restoran, adaptasi kebiasaan baru diterapkan. Tak ada lagi pengunjung yang bergiliran memegang centong nasi, kuah atau lauk pada sajian prasmanan. Semua dilayani oleh petugas.
Resepsi berjalan lancar. Lalu 14 hari kemudian, pihak BJBR Probolinggo menghubungi kedua mempelai untuk menanyakan kesehatan. Hasilnya, keduanya sehat dan siap mengajak temannya.
"Kami monitor karena tak ingin jadi kluster baru," kata Benjamin kepada TIMES Probolinggo, Jumat (23/7/2020) petang.
Kemudian pada 28 Juni, 60 orang dari keluarga besar Terios juga menggelar acara di tempat wisata dengan luas hampir 92 hektar ini. Juga dengan kesepakatan untuk menerapkan protokol kesehatan. Dua pekan kemudian, pengelola BJBR juga menghubungi pengunjungnya untuk memastikan kesehatannya.
Dengan luas mencapai 91 hektar lebih, dalam hitungan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 pemkot setempat, BJBR Probolinggo mampu menampung 3000 pengunjung. Hitungan itu sudah mempertimbangkan social distancing.
BJBR Probolinggo memiliki anjungan sepanjang 1.645 meter. Dari Seketeng Sewu hingga patung kuda Cipta Wilaha, patung kuda setinggi 11 meter. Tertinggi nomor dua di dunia setelah Turki.
Dengan lebar empat meter, anjungan ini dapat digunakan untuk bersepeda alias gowes. Pihak pengelola telah menyediakan sepeda untuk dipakai pengunjung. Menyusuri 40 hektar hutan bakau atau mangrove.
Terik matahari khas pantai, ditambah tiupan angin yang kencang, membuat pengunjung BJBR Probolinggo tak perlu takut bakal tertular virus corona. "Selama menaati protokol kesehatan, akan selamat," ujar Benjamin.
Akademisi UGM ini, mengajak masyarakat tidak paranoid dengan Covid-19. Sikap itu akan merusak ekonomi di berbagai sektor. Tak terkecuali wisata. Benjamin punya prinsip SDM. Akronim dari selamatkan diri masing-masing.
Sebagai informasi, Bee Jay Bakau Resort atau BJBR Probolinggo dibangun pada 2012 oleh tiga serangkai. Benjamin Mangitung, Justinus Tan dan Juda Mangitung. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |
Sumber | : TIMES Probolinggo |