Wisata

Ada Wisata Petik Melon Dadakan di Mojokerto, Catat Tanggalnya!

Kamis, 23 September 2021 - 10:29 | 181.79k
M. Munir (35) petani buah melon dalam greenhouse menunjukkan buah melon jenis Sakata Glamor, Kamis (23/9/2021). (Foto: Thaoqid Nur Hidayat/TIMES Indonesia)
M. Munir (35) petani buah melon dalam greenhouse menunjukkan buah melon jenis Sakata Glamor, Kamis (23/9/2021). (Foto: Thaoqid Nur Hidayat/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MOJOKERTO – Ketika mendengar wisata petik buah, tentunya yang terlintas adalah masuk dengan membayar tiket masuk lantas memakan buah sepuasnya. Tapi kali ini berbeda. Kali ini ada petani inovatif yang membuat wisata petik melondengan konsep greenhouse.

Muhamad Fatihul Munir (35), warga asal Desa Jiyu, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur sedang merintis pertanian wisata petik melon. Saat ini ia menyewa lahan pekarangan di Desa Sentonorejo, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto.

Konsepnya, pengunjung dibebaskan masuk ke greenhouse petik melon. Apabila pengunjung ingin berminat membawa pulang melon, pengelola akan menarik biaya sesuai berat buah melon tersebut.

Wisata Petik Melon 2

"Harganya bervariasi dilihat dari kualitas, ada yang Rp 10-15 ribu, ada juga yang Rp 15-20 ribu. Yang paling tinggi harganya Rp 25-30 per kilogram," kata Munir, kepada insan pers, Kamis (23/9/2021).

Wisata petik melon ini direncanakan buka pertama kali pada Sabtu, 25 September 2021 mendatang. Wisata yang tergolong dadakan ini tidak akan berlangsung lama. Pasalnya lahan yang ia sewa terbatas.

"Saya buka selama satu minggu ke depan. Sampai buah yang sudah masak habis, sisanya nanti akan saya jual sendiri ke tengkulak," jelasnya.

Munir merintis karir buah melon dalam greenhouse ini sejak satu tahun yang lalu. Ia menyewa lahan berukuran 600 meter persegi. Ia mengaku mampu menghasilkan 1,5 sampai 2 ton dalam sekali panen.

Melon yang ditanam Munir berjenis Sakata Glamor. Ia memperoleh untung antara Rp 25-30 juta sekali panen. Salam satu tahun, Munir biasanya memanen 4 kali. Artinya ia mendapat keuntungan bersih dari hasil usahanya pertahun antara Rp 80-100 juta rupiah.

Lahan seluas 600 meter persegi itu disewa seharga Rp 4 juta rupiah per tahun. Di lahan seluas itu, ia dapat menanam antara 1.300 sampai 1.500 bibit buah melon. Menurut dia, sistem bertani buah melon ala greenhouse ini sangat menguntungkan, dan bisa diubah menjadi wisata petik melon. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES