Wisata

Waka, Sebuah Kampung Kecil di Kepulauan Sula Bakal Menyapa Dunia

Jumat, 17 Desember 2021 - 14:05 | 110.22k
Tanjung Waka salah satu destinasi wisata yang ada di Desa Fatkayon, Kecamatan Sulabesi Timur, Pulau Sulabesi, Kepulauan Sula, Maluku Utara (Foto: Kompas/Anggita Muslimah)
Tanjung Waka salah satu destinasi wisata yang ada di Desa Fatkayon, Kecamatan Sulabesi Timur, Pulau Sulabesi, Kepulauan Sula, Maluku Utara (Foto: Kompas/Anggita Muslimah)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, KEPULAUAN SULA – Festival Tanjung Waka di Desa Fatkauyon Kecamatan Sulabesi Timur, Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara bakal menyapa dunia.

"Dalam pelaksaan Festival Tanjung Waka yang bertajuk Eko event, ini sangat istimewa di mata Kemenprakraf RI. Konten dari event ini akan dijadikan sebagai materi untuk dibawa saat Hari Parawisata Dunia," ujar Ketua Panita Pelaksana FTW Syahjuan Fatgehipon, saat konfrensi pers di Istana Daerah, Jumat (17/12/2021).

Advertisement

Syahjuan menjelaskan, FTW akan hadir dengan konten ramah lingkungan dan komunitas lokal. Materi yang dipentaskan di event tersebut akan dihelat pada tangal 27 September 2022 oleh UNWTO, salah satu badan PBB yang bertugas mempromosikam wisata. 

Penyelenggaraan festival dengan konsep eko wisata ini, menjadi salah satu kebanggan besar buat masyarakat Kepulauan Sula. Pasalnya, Festival Tanjung Waka akan menjadi salah satu tolok ukur yang akan diadopsi oleh Provinsi lain di Indonesia yang akan melaksanakan event. 

"Ini menjadi harapan besar oleh pihak Kementrian, dan ini telah disampaikan oleh Ibu deputi penyelenggara event di seluruh Indonesia, Rizki Handayani dari Kemenprakraf RI," ungkap Syahjuan.

Ketua-Panitia-Festival-Tanjung-Waka.jpgKetua Panitia Festival Tanjung Waka, saat konferensi pers (Foto: Masri Fokaaya/TIMES Indonesia)

Syahjuan menambahkan, alasan Pemerintah Daerah Kepulauan Sula memutuskan melaksanakan Festival Tanjung Waka pada tangal 25-28 Februari 2022. Pihaknya bersama Kadis Parawisata, dan LO pelaksanaan FTW diperintahkan oleh Bupati untuk berkordinasi dengan pihak Kemenprakraf RI, terkait dengan waktu pelaksanaan FTW.

"Pihak Kementrian menyerankan kepada kami agar pelaksanaan FTW sebaiknya dilaksanakan pada bulan Februari 2022. Sebab, jangan sampai waktu pelaksanaan kegiatan akan terjadi cuaca ekstrem yang berdampak buruk seperti kejadian Fetival Wakatobi yang baru saja selesaikan di laksanakan beberapa minggu yang lalu," jelas Syahjuan.

Syahjuan, menegaskan penundaan Festival Tanjung Waka beberapa waktu lalu bukan keputusan Bupati Kepulauan Sula, dan panitia pelaksana FTW. Namun ini adalah keputusan bersama dari Kemenprakraf RI bersama Pemerintah Daerah Kepulauan Sula.

"Kementrian Parawisata dan Ekonomi Kreatif RI, sangat mendukung penuh Festival Tanjung Waka, sehingga mereka akan membantu mulai dari anggaran pelaksanaan, dan promosi wisata Tanjung Waka di mata dunia," ucap Syahjuan Fatgehipon. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES