Eksotika Coban Siuk, Air Terjun Tersembunyi di Desa Taji Kabupaten Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Salah satu Air Terjun yang memiliki eksotika di Kabupaten Malang adalah Coban Siuk. Air Terjun di Dusun Krajan, Desa Taji, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang ini menawarkan panorama alam yang indah dan masih sangat asri..
Keindahan alam di wilayah Malang yang begitu luas, memang menyimpan banyak sekali tempat tempat cantik yang bisa menjadi pilihan berlibur.
Advertisement
Deretan pegunungan dan dataran tinggi yang mendominasi wilayah Malang, membuat kota ini memiliki banyak sumber air. Sumber air alami yang mengalir membentuk sungai hingga sebagian lainnya membentuk air terjun atau coban, ternyata juga bisa menjadi incaran pecinta wisata alam.
Di Coban Siuk, Panorama alam khas pegunungan dengan hawa sejuk dan dihiasi banyak pepohonan rindang, membuat tempat ini seolah-olah bersembunyi dari hiruk pikuk keramaian. Namun, kita bisa mendengar guyuran deras air terjun yang seketika akan memecah keheningan suasana alam.
Tinggi air terjun ini mencapai kurang lebih 90 meter. Di sini kita akan dapat merasakan hempasan air yang terbawa oleh angin. Air terjun ini terus mengalir mengikuti lekak lekuk sungai yang dilaluinya.
Airnya putih jernih, terutama di aliran sungai yang banyak bebatuannya. Saat terbentur batu-batu cadas, air itu membentuk butiran-butiran kecil bak lukisan alam dengan tamannya yang masih asri. Air itu terus mengalir sampai jauh.
Saat masih mengalir di depan taman, pengunjung dapat menyaksikannya. Karena itulah tempat ini cocok digunakan sebagai tempat camping, atau sekedar mendapatan suasana ketenangan yang jauh dari kata 'bising'.
Coban Siuk itu mengeluarkan efek suara bergemuruh di sekitar lokasi jatuhnya air, bak musik alam. "Asal usul nama Coban Siuk berasal dari nama perempuan pemilik lahan ini, yaitu Mbok Siyok," demikian menurut Pak Supeno penjaga coban tersebut.
Kelebihan air terjun ini dibanding air terjun di Malang lainnya, yaitu lokasinya yang strategis dan mudah dijangkau. Jika kebanyakan Air Terjun di Malang cukup sulit dicapai karena harus menempuh perjalanan panjang dengan menyusuri hutan dan alam. Tetapi, tracking menuju Coban Siuk tidaklah jauh dari area parkir.
Sambil mendengar gemuruh air terjun di kejauhan, pengunjung cukup berjalan kaki mungkin sekitar 100 meter. Dengan jalur tracking cukup untuk dua orang dapat dilalui di jalan tanah. Menyusuri jalan menuju air terjun, suasana remang-remang mengiringi karena matahari memang belum sepenuhnya meninggi.
Fasilitas yang berada di Air Terjun Coban Siuk ini sayangnya belum semua memadai. Terutama belum ada warung makan jadi sebaiknya sebelum kita pergi kesana alangkah lebih baiknya membawa makan atau bekal. Tetapi, jangan salah di Coban Siuk ini terdapat toilet dan mushola.
Meski belum memiliki fasilitas memadai, namun untuk kawasan sekitar air terjun ini telah ditata dengan sangat rapi. Kebersihannya pun patut diacungi jempol. Kita bisa berjalan jalan mengeksplore setiap tempat.
Dengan jalanan setapak yang di kanan kirinya ditumbuhi aneka jenis tanaman akan memandumu menyusuri setiap jengkal Coban Siuk Malang. Setelah itu, kita akan menemui sebuah jembatan yang terbuat dari bambu. Jembatan inilah yang menghubungkan lokasi air terjun dengan area parkir.
Jika mengunjungi Coban Siuk, kita bisa sekaligus mengunjungi Coban Sisir. Kedua coban ini berada dalam satu lokasi wisata yang sama. Jarak antar keduanya pun hanya beberapa meter saja.
Coban Sisir, seolah seperti 'coban anakan' dari Coban Siuk. Bahkan, jalur yang dilalui tersebut dipenuhi keindahan alam yang tersaji, mulai aneka tanaman yang memberikan nuansa asri hingga aliran air sungai yang berasal dari Coban Siuk.
Tinggi Coban Sisir sendiri sekitar 12 meter dari permukaan tanah. Namun pola air terjun yang jatuh bentuknya indah: melebar, rata dan stabil. Dari kejauhan, air terjun itu seolah tampak bagaikan sisir rambut berukuran besar yang di setiap kisi-kisinya memancarkan butir-butiran air.
Setelah mencapai Coban Siuk, hawa dingin khas air terjun yang dilengkapi cipratan air langsung terasa.
Untuk bentuk air terjunnya, sedikit berbeda dengan air terjun pada umumnya yang airnya langsung jatuh dari atas. Di Coban Siuk, air yang jatuh membentur beberapa bagian bebatuan sebelum akhirnya jatuh ke dasar. Bisa dibilang air terjun ini cukup bertingkat, meskipun tingkatannya tidak terlalu tampak.
Kondisi lingkungan Coban Siuk yang terlihat masih sangat alami dan terawat tidak lepas dari kontribusi Pak Supeno yang turut menjaga keasrian alam tempat ini. Dirinya juga berharap pengunjung yang datang bisa melakukan hal yang sama, dengan tetap menjaga keasrian tempat ini.
Bagi pengunjung yang hendak datang ke Coban Siuk di Jabung Kabupaten Malang ini, cukup mengeluarkan biaya sebesar Rp10.000 untuk dua orang dan satu motor. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |