Wisata

Pasca Kenaikan Harga BBM, Belum Ada Kenaikan HTM Wisata di Banyuwangi

Jumat, 16 September 2022 - 23:54 | 58.30k
M Yanuar Bramuda Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, (FOTO: Fazar Dimas/TIMES indonesia)
M Yanuar Bramuda Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, (FOTO: Fazar Dimas/TIMES indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGIKenaikan harga BBM diiringi dengan santernya isu kenaikan harga tiket masuk atau HTM wisata, termasuk di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Masyarakat risau, khususnya bagi para wisatawan lokal yang hendak berkunjung mencari hiburan di daerah berjuluk Sunrise of Java tersebut.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, M Yanuar Bramuda menegaskan bahwa hingga saat ini, belum ada kenaikan HTM wisata di seluruh Bumi Blambangan.

“Memang dari teman-teman asosiasi Pokdarwis (kelompok sadar wisata, Red) sudah berkomunikasi kepada kami secara formal. Tetapi hal ini perlu kita bahas secara mendalam tidak semerta-merta gegabah menaikkan HTM,” katanya kepada TIMES Indonesia.

Menurutnya, terkait hal ini, pembahasan perlu dilakukan secara lebih mendalam antara pemerintah daerah dengan Pokdarwis. Karena, kenaikan HTM wisata masih perlu dicermati dan diskusikan secara bersama.

“Kita harus melihat serta mengevaluasi dengan cermat naik turun serta kemampuan pengunjung. Dan kita juga harus pandai melihat momentum. Jangan sampai naiknya HTM menjadi boomerang,” terangnya.

Masih kata Bramuda, ia memaparkan bahwa ketika seseorang hendak berwisata, pasti juga telah menghitung biaya yang akan dikeluarkan. Dengan adanya kenaikan BBM ini, tentu membuat agen travel memilih untuk menaikan harga paket yang mereka tawarkan.

Sehingga apabila HTM juga ikut naik, artinya membuat biaya pengeluaran wisatawan akan semakin tinggi. Hal inilah yang menjadi fokus untuk dicermati dan dipertimbangkan secara matang.

"Sebenarnya wacana menaikkan HTM destinasi wisata ini sudah lama dihembuskan kalangan Pokdarwis, yaitu pada saat pandemi Covid-19 melanda. Namun, ada beberapa pertimbangan yang menjadikan mereka tidak jadi menaikan HTM," urainya.

Lanjut Bramuda, tentu hal ini akan dibahas bersama antara pemerintah dan rekan-rekan pelaku wisata agar menemukan solusi yang tepat.

"Kita tak boleh gegabah untuk menaikan HTM wisata, karena kita perlu melihat momentun yang tepat dan siklus kunjungan. Apabila gegabah hal ini nantinya tidak akan menjadi keuntungan namun bisa menjadi boomerang bagi kita," imbuhnya.

Memang perekonomian Kabupaten Banyuwangi juga menurun akibat dampak pandemi yang melanda dua tahun terakhir. Dampak Covid dalam sektor pariwisata amat sangat terasa.

Hal ini berpengaruh karena banyak wisata yang dapat dikunjungi mulai dari pantai, taman nasional, air terjun, pegunungan, desa wisata dan masih banyak lagi. Hampir seluruh kecamatan memiliki wisata dan adat budaya khasnya sendiri. Ketika Covid melanda yang diikuti dengan pembatasan kegiatan masyarakat, wisata menjadi sepi.

Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang sangat berpengaruh besar terhadap perkembangan dan pemasukan ekonomi. Salah satu peranannya juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya di Banyuwangi.  

Menurut data Badan Pusat Stastistik (BPS), terdapat 440.145 wisatawan demestik yang berkunjung ke Kabupaten Banyuwangi sepanjang tahun 2020. Setahun berikutnya atau 2021, jumlah wisatawan domestik yang berkunjung malah turun menjadi 430.906 wisatawan saja.

Bagaimana dengan wisatawan mancanegara? Publikasi Kabupaten Banyuwangi dalam Angka 2022 terbitan BPS menyebut, ada 11.707 wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Kabupaten Banyuwangi sepanjang 2020. Namun pada tahun 2021, jumlahnya melorot menjadi 1.772 saja.

Dan saat ini, Banyuwangi mulai kembali bangkit. Setelah pandemi berakhir bagi sebagian orang sangat ingin berwisata untuk refreshing karena sudah jenuh dengan bekerja dari rumah, sekolah dari rumah.

Oleh karena itulah, jika terdapat kenaikan HTM wisata pasca Kenaikan harga BBM, dikhawatirkan hal itu akan menjadi penghambat bangkitnya sektor pariwisata di Kabupaten Banyuwangi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Muhammad Iqbal
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES