Wisata

Pasar Kebon Pring Tawarkan Dhahar Keceh Untuk Wisatawan

Senin, 19 Desember 2022 - 03:32 | 89.04k
Wisatawan sedang menikmati kuliner sambil merendam kaki di sungai. (Foto : Totok Hidayat/TIMES Indonesia)
Wisatawan sedang menikmati kuliner sambil merendam kaki di sungai. (Foto : Totok Hidayat/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANTUL – Dhahar Keceh menjadi paket wisata unggulan yang disediakan pengelola Pasar Kebon Pring Srimulyo Piyungan Bantul untuk menyambut kedatangan wisatawan.

Isnawan, Ketua pengelola pasar Kebon Pring mengaku paket wisata ini sebagai bentuk inovasi agar wisatawan kembali berkunjung.

Ditemui di Pasar Kebon Pring, Minggu (18/12/2022), Isnawan menjelaskan paket wisata "Dhahar Keceh" menjadi unggulan karena tidak terdapat di obyek wisata lain. Memanfaatkan aliran kali Gawe, wisatawan diajak menikmati kuliner di tepi sungai dengan menggunakan meja dan kursi, namun dengan bagian kaki terendam di air. 

Paket wisata ini sudah diperkenalkan kepada wisatawan dan mendapat sambutan positif. Terbukti selalu ada wisatawan yang meminta paket wisata ini. Saat ini paket "Dhahar Keceh" masih diberikan secara gratis sebagai bentuk servis bagi wisatawan, sekaligus promosi agar lebih dikenal. 

Namun untuk menjamin keamanan wisatawan, paket ini hanya digelar saat arus sungai tidak deras. Serta tidak ada tanda - tanda hujan di wilayah utara, yang berpotensi menyebabkan banjir. Sehingga paling ideal digelar pada musim kemarau saat arus sungai relatif lebih stabil. 

Sedangkan untuk menu, tersedia lebih dari 100 menu makanan dan minuman tradisional. Mulai dari sego wiwit, sego gurih dan soto gerabah untuk makanan. Serta wedang seruni, wedang uwuh dan es kuwut, selain singkong goreng, tempe mendoan dan bakwan sebagai camilan. 

Makanan, minuman dan camilan dapat dipesan dari 32 lapak yang dikelola anggota Pokdarwis. Dengan harga yang relatif murah, mulai Rp 7.000 untuk makanan dan Rp 2.000 untuk minuman. 

Berbagai upaya ditempuh oleh pengelola untuk mengembalikan jumlah pendapatan setelah mengalami penurunan drastis dampak pandemi. Berdasarkan data perolehan dari jasa parkir, sewa tikar dan sewa lapak sebelum pandemi mencapai Rp 18 Juta per bulan. Namun saat ini baru mencapai Rp 12 Juta perbulan. 

"Liburan Natal dan Tahun Baru akan menjadi momen untuk mengembalikan pendapatan," tegas Isnawan. 

Pengelola sengaja tidak memungut biaya retribusi dari wisatawan. Dengan harapan wisatawan yang datang lebih banyak. Sehingga keuntungan akan lebih banyak dinikmati pemilik lapak. Karena cukup membayar retribusi Rp 5.000 per hari, mulai Senin hingga Jum'at. Sedangkan hari Sabtu, Minggu dan hari libur Rp 10.000 per hari. 

Lurah Srimulyo Piyungan Bantul Wajiran memastikan Pasar Kebon Pring hanya salah satu dari 23 obyek wisata di Kalurahan Srimulyo. Bahkan di dusun Bintaran saja terdapat 5 obyek wisata. Selain Pasar Kebon Pring, di aliran kali Gawe juga terdapat obyek wisata Taman Girli dan Taman Cikal. 2 obyek wisata lain berada di aliran kali Opak, Gerbang Banyu Langit dan Batu Kapal. 

Sebagian besar obyek wisata di wilayah Srimulyo memanfaatkan alam sebagai daya tarik. Selain aliran sungai, juga memanfaatkan bukit dan pegunungan yang banyak terdapat di Kalurahan Srimulyo seperti bukit bintang, watu amben, puncak bucu dan gunung wangi. 

Wajiran memastikan seluruh obyek wisata muncul dari gotong royong warga. Setelah nampak potensinya untuk berkembang, Kalurahan akan memberikan stimulan sebagai bentuk investasi. Investasi yang dikeluarkan Kalurahan Srimulyo saat ini mulai membuahkan hasil. Dari pendapatan sektor wisata,  Srimulyo sudah mampu membangun kantor Kalurahan baru.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

Konten promosi pada widget ini bukan konten yang diproduksi oleh redaksi TIMES Indonesia. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES