Umrah Bareng Tombo Ati (5): Merindukan Nabi dan Masjid Nabawi

TIMESINDONESIA, MALANG – Meninggalkan Kota Madinah memunculkan kesedihan. Berpisah dengan Nabi Muhammad SAW dan Masjid Nabawi terasa berat. Kami akan selalu rindu padamu ya Rasulullah....
Tak terasa waktu bagi jemaah umrah Tombo Ati di Madinah hampir habis. Kami akan segera pergi ke Makkah untuk menjalankan Umrah. Tepatnya pada Sabtu (7/1/2023) kami akan menuju baitullah.
Sedih bercampur gembira kami rasakan. Sedih karena berpisah dengan Nabi Muhammad SAW dan Masjid Nabawi yang spesial.
Gembira karena segera berjumpa dengan Kabah di Masjidil Haram.
Masjid Nabawi, masjid spesial yang akan selalu dirindukan jemaah. (foto: TIMES Indonesia)
Dalam program umrah 12 hari, rombongan Tombo Ati, termasuk TIMES Indonesia berdiam di Madinah 5 hari dan di Makkah 5 hari. Sebuah waktu yang terasa singkat bagi kami.
"Rasanya kok baru sebentar dan baru sedikit shalat di Masjid Nabawi tapi sudah harus pergi. Sedih rasanya," kata Aldimas, teman sekamar penulis yang asal Surabaya. "Tapi di satu sisi juga gembira bisa segera ke Kabah dan umrah," imbuhnya.
Penulis juga merasakan hal yang sama. Terlebih jika bertemu jemaah lain yang paket umrahnya lebih lama dari 12 hari.
Ada rasa iri dengan jemaah dengan paket 20 atau 30 hari. Mereka bisa melaksanakan ibadah arbain di Masjid Nabawi. Pasti nikmat dan luar biasa rasanya.
Ibadah arbain adalah shalat wajib sebanyak 40 kali berturut-turut selama delapan atau sembilan hari di Masjid Nabawi Madinah.
Jemaah yang berkesempatan melakukan ini mendapat garansi pahala berlipat-lipat dari Allah dan dijauhkan dari panasnya api neraka.
Nabi Muhammad SWT bersabda, "Barang siapa yang salat karena Allah empat puluh hari secara berjamaah tanpa ketinggalan takbir yang pertama, dicatatkan baginya dua kebebasan; kebebasan dari neraka dan kebebasan dari kemunafikan."
Jemaah umrah Tombo Ati berfoto dengan latar belakang Masjid Nabawi. (foto: Wahyu Nurdiyanto/TIMES Indonesia)
Menyisakan tak lebih dari 30 jam di Madinah, kami terus mencoba memperbanyak ibadah di Masjid Nabawi.
Kami juga melakukan doa dan salam perpisahan kepada Rasulullah. Doa perpisahan dengan menghadap ke arah makam Rasulullah ini dibaca dengan harapan suatu saat lagi kami dapat kembali menziarahi makam mulia beliau.
Kami berdoa, “Ya Allah, jangan jadikan ini akhir kesempatan pertemuanku dan masjid serta tanah haramnya (Nabi Muhammad SAW). Mudahkanlah aku untuk berziarah kembali dan beribadah (kepada-Mu) di hadapannya dengan mudah dan ringan. Anugerahkanlah aku ampunan di dunia dan akhirat. Dan kembalikanlah kami ke pangkuan keluarga dalam keadan selamat dan meraih banyak pahala,”
Jemaah Tombo Ati meninggalkan Madinah dalam keadaan haru. Doa-doa dan shalawat dilantunkan dalam hati. Termasuk ucapan “perpisahan” untuk baginda Nabi Muhammad SAW di Masjid Nabawi. “Assalamu alaika ya Rasulallah, assalamu alaika ya Nabiyallah, Assalamu alaika ya Habiballah…. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |
Konten promosi pada widget ini bukan konten yang diproduksi oleh redaksi TIMES Indonesia. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.