Wisata

Dinas Pariwisata Bantul Manfaatkan ATF untuk Dongkrak Kunjungan Wisatawan Asing

Rabu, 25 Januari 2023 - 15:31 | 206.44k
Gumuk Pasir salah satu obyek wisata yang akan diperkenalkan kepada wisatawn asing. (Foto: Totok Hidayat/TIMES Indonesia)
Gumuk Pasir salah satu obyek wisata yang akan diperkenalkan kepada wisatawn asing. (Foto: Totok Hidayat/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTADinas Pariwisata Bantul akan memanfaatkan Asean Tourism Forum (ATF) 2 - 8 Februari 2023, untuk mendongkrak angka kunjungan wisatawan mancanegara. Kepala Dinas Pariwisata Pemkab Bantul Kwintarto Heru Prabowo, menyampaikan pernyataan ini, di ruang kerjanya, Rabu (25/1/2023). 

Lebih lanjut Kwintarto menjelaskan, Kotagede menjadi pilihan untuk pre-tour panitia ATF 2023. Sementara untuk postour, Bantul mendapat jatah 20 peserta ke obyek wisata di Bantul. Masing - masing ke Imogiri dan gumuk pasir. Dengan pertimbangan 3 warisan budaya dunia, berupa wayang, keris dan batik terdapat di Imogiri. 

Sedangkan gumuk pasir sebagai satu fenomena langka di dunia, layak untuk diperkenalkan ke wisatawan asing. Mengingat minat wisatawan dari negara - negara Asean, merupakan perpaduan antara heritage dan alam. Berbeda dengan wisatawan dari negara Eropa dan Amerika yang lebih tertarik pada heritage.

Kwintarto berharap, upaya Dinas Pariwisata Bantul ini mampu mendongkrak jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Bantul. Menjadi 25 persen wisatawan yang berkunjung ke DIY pada tahun 2025. Target ini cukup berat, mengingat angka kunjungan wisatawan asing turun hingga 4 persen selama pandemi. Dari angka kunjungan wisatawan asing sebelum pandemi 10 persen.

Untuk mencapai target tersebut, Dinas Pariwisata Bantul sudah menyiapkan agenda internasional lain. Diantaranya balap sepeda 103 kilometer, melewati gumuk pasir sebagai destinasi wisata internasional. Serta Coast to Coast Run, lomba lari tingkat internasional di kawasan pantai selatan. Kedua event ini juga akan digelar pada Februari 2023.

Selain event berkelas internasional, berbagai wahana untuk menyambut wisatawan asing juga sudah disiapkan. Seperti Kitesurfing dan terbang layang yang dirintis oleh komunitas olahraga dirgantara di pantai selatan. Dengan berbagai wahana ini, wisatawan asing semakin lama tinggal di Bantul. 

"Diharapkan wisawatan asing tidak sekedar mampir ke Bantul," gegas Kwintarto Heru Prabowo. 

Dengan waktu tinggal yang lebih lama, diharapkan uang yang dibelanjakan wisatawan asing akan lebih besar. Sehingga dapat meningkatkan pendapatan pelaku wisata serta pendapatan asli di daerah. Menyusul target pendapatan asli daerah dari sektor pariwisata tahun 2023 yang mencapai Rp40 Miliar.  

Menyambut kedatangan wisatawan asing, Dinas Pariwisata Bantul juga mempersiapkan infrastruktur. Seperti homestay dan toilet berstandar internasional. Dinas Pariwisata Bantul mengadakan lomba homestay dan toilet yang digelar secara rutin. Bersamaan dengan lomba desa wisata dan lomba kelompok sadar wisata (Pokdarwis).

Tingkat kebersihan homestay dan toilet mendapat perhatian khusus dari Dinas Pariwisata Bantul. Sebab berdasarkaan standar internasional, kebersihan toilet dan homestay menjadi indikator bagi kebersihan secara umum. Apabila toilet dan homestay bersih, maka dipastikan sektor - sektor lainnya juga bersih.

Untuk memberikan pelayanan prima bagi wisatawan asing, Dinas Pariwisata Bantul juga menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni. SDM yang dipersiapkan memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik serta memiliki perilaku yang membuat wisatawan nyaman dan mengacu kepada Sapta Pesona. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES