Wisata

Masih Alami, Danau Laipori Jadi Surga Baru Wisatawan di Sumba Timur

Minggu, 20 Agustus 2023 - 13:32 | 271.11k
Danau Laipori di Desa Palakahembi, Kec. Pandawai, Kab. Sumba Timur. (Foto: KOMPAS.com/IGNASIUS SARA)
Danau Laipori di Desa Palakahembi, Kec. Pandawai, Kab. Sumba Timur. (Foto: KOMPAS.com/IGNASIUS SARA)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SUMBA TIMURDanau Laipori, atau sering disebut Danau Cemara, memang lokasinya dikelilingi hamparan hutan Cemara.

Masih jarang dikunjungi wisatawan, danau alami ini ternyata memiliki view yang sangat indah dan mempesona.

Advertisement

Danau Laipori terletak di Desa Palakahembi, Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur. Jarak dari Kota Waingapu ke Danau Laipori sekitar 20an Km.

Jika Anda berkesempatan berkunjung di lokasi danau ini, Anda akan merasa seperti di daerah beriklim dingin. Layaknya di Eropa atau Amerika yang hutan cemaranya dilindungi.

View hutan Cemara di danau Laipori tak hanya terpantul dari semburat cahaya matahari yang menyelinap masuk diantara rimbunan pohon-pohon Cemara. Namun, di tengah hutan Cemara itu terdapat telaga air yang sangat bening.

Telaga bening dan desir angin hutan Cemara di Danau Laipori ini mampu membuat pengunjung betah berlama-lama menikmati keindahan danau ini. 

Sesekali kicauan burung hutan yang memecah keheningan, juga membuat pengunjung merasa bersatu dengan alam.

“Yah, danau Laipori ini sangat indah dan mempesona namun danau ini jarang dikunjungi pengunjung maupun wisatawan. Padahal danau ini tak kalah indahnya dengan danau-danau lainnya yang ada di pulau Sumba,” kata seorang pengunjung Jhoni Alvino, Minggu, (20/8/2023).

Menurutnya, di danau Laipori ini pengunjung bebas memotret dengan aneka latar yang berbeda. Jika ada pengunjung yang ingin berfoto-foto, tak usah memilih angle yang bagus. Latar belakang views danau Laipori semuanya tampak indah dan mempesona.

“Jadi sejauh mata memandang ratusan pohon Cemara dan Lontar di area itu tampak mempesona di bagian timur. Apalagi pada sore hari kita dapat menyaksikan sunset,” tuturnya.

Ambros salah satu warga Desa Palakahembi mengakui bahwa jalan masuk ke lokasi Danau Laipori dari jalan raya masih tanah dan berbatuan. Belum aspal. Ini membuat banyak danau Laipori jarang dikunjungi wisatawan. 

“Mungkin mereka tidak nyaman dengan jalannya yang masih tanah dan berbatuan dengan panjang jalan masuk kedalam sekitar 2 Km (lokasi danau),”paparnya. 

Ambros berharap, danau Laipori pemerintah dapat memperhatikan obyek wisata ini, agar masyarakat sekitar dapat mengelola manfaat ekonominya disamping juga dapat meningkatkan pendapatan anggaran daerah (PAD).

“Saya pikir itu harapan kami kepada pemerintah daerah agar lokasi wisata danau Laipori dapat dikunjungi para pengunjung maupun wisatawan,” harap Ambros. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES