Gunung Menyan, Surga Wisata Dirgantara di Perhutani Banyuwangi Selatan

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Perhutani KPH Banyuwangi Selatan, memang gudangnya destinasi wisata. Belakangan, yang sedang naik daun adalah venue Gunung Menyan, di Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, Jawa Timur.
Lokasi tersebut kini menjadi spot paralayang dan gantole yang cukup digandrungi. Baik oleh penghobi atau atlet lokal maupun nasional. Dan pantas saja memang, ketika sedang berada di ketinggian yang tersaji hanyalah keindahan alam.
Advertisement
Gunung Menyan terletak di Petak 3C, RPH Malangsari, BKPH Genteng, Perhutani KPH Banyuwangi Selatan. Tapi jangan salah, meski disebut dengan istilah gunung, lokasinya tak jauh dari jalan raya nasional. Hanya berjarak sekitar 2 kilometer saja. Untuk ke lokasi, bisa ditempuh dengan kendaraan roda dua maupun mobil.
Kepala Administratur (ADM) Perhutani KPH Banyuwangi Selatan, Wahyu Dwi Hadmojo, beserta jajaran saat meninjau aktivitas paralayang di Gunung Menyan. (Foto: Syamsul Arifin/TIMES Indonesia)
Maka jangan heran, jika Gunung Menyan disebut sebagai surga wisata dirgantara Banyuwangi.
Meski tergolong baru, berbagai event olahraga paralayang telah digelar di sini. Pesertanya pun selalu membludak. Dan dengan pemandangan yang dimiliki, sukses membuat para atlet olahraga udara tersebut kepincut dan ketagihan untuk datang kembali.
Kepala Administratur (ADM) Perhutani KPH Banyuwangi Selatan, Wahyu Dwi Hadmojo, mengaku sangat mendukung keberadaan Gunung Menyan sebagai spot paralayang. Selain sebagai tempat wisata dan lokasi event, dia berharap lokasi setempat juga bisa dimanfaatkan untuk pembinaan atlit paralayang.
“Mewakili manajemen dan perusahaan, kami sangat senang bisa turut memberi sumbangsih pada perkembangan olahraga paralayang sekaligus mendukung tumbuh kembang sektor pariwisata Banyuwangi,” katanya, Sabtu (26/8/2023).
Wahyu juga berharap keberadaan spot paralayang di Gunung Menyan, mampu memberi imbas positif terhadap perekonomian masyarakat sekitar. Terlebih paralayang merupakan jenis olahraga yang disukai bukan hanya masyarakat Indonesia saja, tapi termasuk dunia internasional.
Suasana sunset dari puncak Gunung Menyan, di Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi. (Foto: Syamsul Arifin/TIMES Indonesia)
Sebelumnya, atlet senior paralayang, Pungky ikut berharap agar Gunung Menyan bisa menjadi modal pengkaderan generasi muda. Khususnya untuk mencetak bakat-bakat baru atlet paralayang.
“Semoga dengan adanya venue Gunung Menyan ini bisa menjadi embrio wisata dirgantara di Banyuwangi. Potensinya bagus, juga cocok di jadikan olahraga Thriatlon. Kami akui itu,” katanya.
Sedikit bocoran, selain diakui sebagai venue paralayang favorit, Gunung Menyan sangat disuka pegiat pecinta alam untuk berkemah. Alasannya, dari puncak Gunung Menyan, mereka tidak hanya bisa menikmati keindahan sunrise tapi juga sunset. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |