Bersantai di Jembatan Kayu Paltuding Sebelum Mendaki Kawah Ijen

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Rugi rasanya jika ke Kawah Ijen tidak menikmati sejumlah destinasi wisata alam yang ada di Kecamatan Ijen Bondowoso.
Diantara wisata alam yang tidak boleh dilewatkan saat anda ke Kawah Ijen adalah Kawah Wurung atau Bukit Teletubbies, pemandian air panas dan sejumlah destinasi lainnya.
Advertisement
Apalagi sejumlah destinasi wisata alam di Ijen sudah dibenahi dan masuk UNESCO Global Geopark (UGG).
Salah saty wisata penyangga yang wajib dinikmati sebelum dan/atau sudah mendaki Gunung Ijen adalah jembatan kayu atau boardwalk.
Rute menuju jembatan kayu tersebut sangat mudah. Wisatawan hanya mengikuti rute menuju Kawah Ijen.
Sebab lokasi wisata yang juga dikenal dengan jembatan cinta ini berada di sekitar rest area Paltuding atau pos awal pendakian ke Kawah Ijen.
Dari atas jembatan, mata pengunjung disuguhkan pemandangan pegunungan Ijen. Bentangan hutan memanjakan mata wisatawan.
Wisatawan juga bisa bersantai menghirup udara segar khas pegunungan sambil lalu berswafoto bersama keluarga dan pasangan.
Di dekat jembatan juga terdapat gazebo untuk beristirahat setelah lelah menjajaki wisata di Ijen.
Jembatan penghubung menara pandang dan rest area ini sengaja dibuat dari kayu, agar terlihat lebih natural dan instagenic.
Pengelola wisata jembatan kayu, Adi Mohamad Irfan menjelaskan, destinasi tersebut buka setiap hari mulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB.
"Kalau masih ada tamu sampai pukul 17.00 tetap buka mas," kata dia saat dikonfirmasi, Senin (28/8/2023).
Menurutnya, harga tiket masuk ke jembatan cinta cukup murah, hanya dibanderol Rp 8.000 per pengunjung.
Jarak dari Kecamatan Ijen menuju lokasi tersebut sekitar 14 kilometer dengan jalan beraspal.
Menurutnya, puncak kunjungan biasanya saat weekend atau Hari Sabtu dan Minggu.
"Kalau Sabtu paling banyak itu 30 dan Minggu bisa 40 paling ramai 50 pengunjung," ungkap dia.
Dia memastikan pengunjung tidak akan kecewa dengan view yang ditawarkan destinasi wisata satu ini. Apalagi di sana ada menara pandang, pengunjung bisa menikmati indahnya pegunungan Ijen.
Bahkan kata dia, destinasi lain di Ijen tidak ada jembatan seperti yang ada di wahana wisata hiking poin. "Viewnya seperti negeri," jelas dia.
Dia berharap, ke depan semakin banyak kunjungan baik wisatawan lokal maupun mancanegara. "Kalau mancanegara ada tapi tidak terlalu banyak," jelas dia. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |