Wisata

Masjid Buyut Sona, Keindahan di Atas Bukit Kapur Kabuh Jombang

Minggu, 24 September 2023 - 05:22 | 375.67k
Tampak dari kejauhan Masjid Buyut Sona dibangun diatas bukit, di Dusun Grobogan, Ds. Karangpakis, Kabuh, Jombang. (FOTO: Bambang Cahyono/TIMES Indonesia).
Tampak dari kejauhan Masjid Buyut Sona dibangun diatas bukit, di Dusun Grobogan, Ds. Karangpakis, Kabuh, Jombang. (FOTO: Bambang Cahyono/TIMES Indonesia).
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JOMBANG – Di ujung utara Kabupaten Jombang, terdapat masjid cantik dan unik. Sekilas masjid ini tidak ada beda dengan masjid yang lain, namun jika dilihat dengan seksama ada sesuatu yang istimewa dan unik di Masjid Buyut Sona, Dusun Grobogan, Desa Karangpakis, Kabuh, Jombang. 

Pantauan TIMES Indonesia, keunikan masjid itu terletak pada bangunan masjid yang dibangun diatas bukit kapur, bekas galian C, pasalnya bukit itu keramat karena bersanding dengan makam leluhur setempat sejak dahulu.

Advertisement

Masjid itu belum genap dua tahun dibangun. Namun sudah viral sehingga kerap dikunjungi jemaah dari berbagai daerah, tidak hanya lokal Jombang bahkan dari luar Jombang meliputi, Pasuruan, Mojokerto, Lamongan l, Gresik dan Tuban.

"Kadang banyak orang ke sini shalat sekaligus ziarah ada yang dari Pasuruan, Mojokerto, Gresik, Lamongan dan daerah-daerah lainnya banyak yang ke sini," ungkap Suyono (69), takmir Masjid Mbah Buyut Sona pada TIMES Indonesia, Sabtu (23/9/2023).

Selain itu, para jemaah biasanya sekalian ziarah di makam Mbah Buyut Sona yang tepat berada di depan masjid.

Masjid-Buyut-Sona-2.jpgMakam Mbah Buyut Sona berdampingan dengan Masjid yang dibangun diatas bukit. (FOTO: Bambang Cahyono/TIMES Indonesia)

"Mbah Buyut Sona ini bendaharanya para wali, hidupnya pada masa kerajaan Majapahit," ujar Suyono yang juga juri kunci makam.

Lokasi makam dan masjid berada diatas bukit dengan ketinggian sekitar 50 meter. Untuk sampai di makam dan masjid, harus menaiki anak tangga sebanyak 52. Seperti naik ke makam Sunan Giri di Gresik.

Sementara itu, Sugeng, mantan Kepala Desa Banjardowo, Kabuh, menjelaskan bahwa lokasi makam berada di tengah lokasi galian C aktif. Kanan kirinya dulu juga bukit batu, namun sudah habis digali. Dulu digali dengan harapan, setelah batunya habis, bisa menjadi tanah subur untuk ditanami. Namun sampai bawah tetap berupa tanah tandus.

"Makamnya dulu tidak terawat. Suatu ketika, ada orang tua menemui saya. Orang ini berpesan; Jika ingin mulia, maka rawatlah makam Mbah Buyut Sona," terangnya

Sejak itu juga, ia mulai merawat makam tersebut. Makam dibuatkan cungkup yang bagus. Pesan orang tua itu ternyata benar.

"Setelah merawat makam, rezekinya semakin lancar betul itu, usaha tambangnya juga semakin gencar, karyawan dan masyarajat sekitar pun merasakan danpak baiknya," tambahnya

Akhirnya, ia juga membangun masjid tepat di depan makam. Semuanya dibangun dengan dana pribadi.

Sebagai informasi, luas masjid dibangun dengan ukuran 10X10 meter. Lantainya kayu jati. Dindingnya kayu jati. Atapnya kayu jati dengan genting semen dari Sidoarjo. Sekelilingnya dibangun pagar dengan batu bata dari Blora. Untuk mempercantik dinding masjid, didatangtkan tiga pengukir dari Jepara. Dinding dipenuhi ukiran asmaul husna dan kalimat toyibah.

’’Saya sudah tiga bulan kerja disini,’’ kata Kasmidi, salah satu pengukir dari Jepara. Dia dibantu Roni dan Saiful yang sama-sama dari Jepara. Sebulan sekali mereka pulang ke Jepara.

Sementara itu, Anshori Khudlori, tokoh agama setempat menuturkan makam dan masjid kita jadikan wasilah mendekat kepada Allah SWT. Kegiatan kegiatannya pun tak henti-henti. Setiap Kamis malam Jumat, di masjid diadakan pembacaan Yasin Tahlil.

"Jumat malam Sabtu diisi istighotsah dan salawat. Setiap Jumat Wage bakda Jumatan hingga ada santunan yatim dan terapi pengobatan alternatif digelar di Masjid Buyut Sona," kata Anshori. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES