Wisata

Ternyata Ini Asal Usul Bukit Teletubbies Kawah Wurung Bondowoso 

Senin, 16 Oktober 2023 - 11:50 | 125.46k
Bukit Teletubbies Kabupaten Bondowoso terbentuk karena proses alam yang panjang (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)
Bukit Teletubbies Kabupaten Bondowoso terbentuk karena proses alam yang panjang (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Keindahan alam yang kita nikmati saat ini tidak semerta-merta ada begitu saja. Ada proses panjang yang terjadi. Termasuk Bukit Teletubbies Kawah Wurung Bondowoso.

Ternyata Kawah Wurung Bondowoso yang nampak elok dipandang mata melalui proses alam yang sangat dahsyat. 

Advertisement

Bahkan mungkin kala itu belum ada peradaban manusia di Bumi Ki Ronggo (sebutan untuk Bondowoso).

Kawah Wurung sendiri termasuk dalam situasi geologi Ijen Geopark, dan kini masuk dalam situs geopark dunia atau UNESCO Global Geopark (UGG).

Secara geografis, Kawah Wurung terletak di antara perbatasan Desa Jampit dan Desa Kalianyar, Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso. 

Jika anda berkunjung ke sana. Anda akan melihat banyak anak pegunungan yang sangat indah dan sejumlah bukti yang mengelilingi kawah.

Di antara gunung yang mengelilingi Kawah Wurung adalah Gunung Kawah Wurung, Gunung Genteng, Gunung Pendil, Gunung Pendlan, dan Gunung Anyar. 

Tenaga Ahli Budaya dan Pendidikan Masyarakat pada Pengurus Harian Ijen Geopark (PHIG), Hosnul Wahid mengatakan, proses terbentuknya Kawah Wurung ini dimulai dengan ledakan luar biasa pada ratusan ribu tahun lalu.

Awalnya, kondisi alam Ijen tidaklah seperti saat ini. Sebab dulunya di sana merupakan sebuah gunung api aktif yang disebut Gunung Ijen Purba.

Menurutnya, Gunung Ijen Purba diperkirakan memiliki ketinggian 3.500 Mdpl (meter di atas permukaan laut).

Menurutnya, banyak pendapat tentang puncak Gunung Ijen Purba. Ada yang menyebutkan satu puncak. Kemudian peneliti lain meyakini lebih dari satu puncak.

Aktivitas vulkanisme Gunung Ijen Purba berlangsung sekitar 700.000 - 300.000 tahun lalu. Kemudian terjadilah letusan dahsyat sekitar 300.000 hingga 50.000 tahun lalu.

"Jadi dapur magma memuntahkan lava ke luar. Ledakan itu terjadi beberapa fase," kata dia saat dikonfirmasi. 

Setelah dapur magma memuntahkan lava ke luar permukaan. Maka bagian bawah gunung Ijen Purba kosong. 

Gunung Ijen Purba kemudian ambles dan membentuk sebuah kaldera atau cerukan yang menyerupai wajan. Hamparan kalender tersebut berdiameter 18 kilometer dengan luas 210 kilometer. 

Tidak hanya membentuk Kaldera. Letusan Gunung Ijen Purba menghasilkan 22 anak gunung. Salah satunya adalah Gunung Anyar.

Ada fase dimana anak gunung tersebut mengalami letusan dan melontarkan lahar panas. Lahar panas Gunung Anyar mengalir ke salah satu lokasi yang saat ini dikenal Kawah Wurung.

Dalam proses vulkanisme tersebut, terjadi letupan-letupan kecil hingga membentuk sebuah bukit. Salah satunya Bukit Teletubbies.

"Letupannya kayak orang bikin dodol. Makanya di puncak bukit-bukit ada cerukan," kata dia.

Sementara lahar panas yang mengalir dari Gunung Anyar mengalami pembekuan dan menjadi batu andesit atau black lava.

Bebatuan tersebut mudah ditemui di Kawah Wurung dan di beberapa destinasi wisata alam di Kecamatan Ijen.

"Bagian Tengah Kawah Wurung memang tidak ada batu cadas. Karena lahar mengalir ke posisi yang lebih rendah dan tumpang tindih," ucap dia.

Menurutnya, Kemungkinan besar masih ada aktivitas vulkanisme Kawah Wurung, meskipun tidak sebesar ratusan ribu tahun lalu. "Buktinya sekarang dilakukan pengeboran panas bumi di sana," kata dia.

Bahkan tidak menutup kemungkinan akan terjadi ledakan lagi. "Tapi itu melalui proses panjang, bisa hingga ribuan tahun nanti," ujar dia.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES