Jadi Wisata Dunia, Penerbangan dan Pelayaran di Banyuwangi Go International

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Antusiasme masyarakat untuk berkunjung ke Banyuwangi, membuat wilayah ujung timur pulau Jawa ini terus berbenah. Salah satu upayanya yakni membuka rute penerbangan dan pelayaran untuk internasional.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi, Muhammad Yanuarto Bramuda mengatakan, dalam meningkatkan sektor pariwisata Bumi Blambangan pada tahun 2024, beberapa langkah telah disiapkan oleh pemerintah setempat salah satunya adalah membuat rute pelayaran Internasional selain juga kembali membuka flight rute Internasional.
Advertisement
Pria yang akrab disapa Bram itu menerangkan, langkah pertama yang telah dilakukan pemerintah yakni berkolaborasi dan koordinasi dengan Kementerian Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia (RI) terkait penambahan Flight dari kota-kota penting menuju Banyuwangi.
“Karena dulu pernah 6 kali Flight, sekarang kan hanya 3 kali Flight, tentu menambah jumlah Flight itu mendorong pemulihan sektor wisata ke Banyuwangi,” katanya, Selasa (16/1/2024).
Belum selesai disana, Banyuwangi mendapat support atau dukungan dari Kemenparekraf RI, dalam rangka mengembangkan dan menghidupkan kembali Bandara Banyuwangi, menjadi bandara internasional.
“Bisa dari Australia ke Banyuwangi, atau dari kota-kota luar negeri di lain tempat ke Banyuwangi. Dan ini sudah dilakukan pertemuan langsung oleh Bupati,” ungkap Bram.
Langkah lain juga juga telah diupayakan oleh pemerintah Banyuwangi melalui Disbudpar, yaitu melakukan penjajakan kerjasama Bupati Banyuwangi dengan Australia, untuk mengembangan Yacth Sister City. Sehingga diharapkan kapal Yacht yang ada di kota Perth Australia bisa langsung singgah ke Banyuwangi.
“Hal ini bisa menghidupkan pantai Boom manjadi dermaga Yacht Internasional,” ucap Bram.
“Ini langkah strategis yang akan kita jalankan,” imbunya.
Bram juga mengungkap, Koordinasi Disbudpar Banyuwangi dengan Kemenparekraf RI, bukan hanya soal penerbangan internasional, namun juga membuka jalur baru bernama Banyuwangi Bali Barat atau (BBB) yang telah disinggung oleh Menteri Parekraf Sandiaga Salahuddin Uno. Dengan salah satu tujuanya yakni mendorong percepatan inter-konektivitas wisata dari Banyuwangi menuju Bali Barat.
BBB dinilai, masih Bram, menjadi kunci konektivitas dengan memangkas waktu menuju tempat wisata yang ada di Wilayah Bali Barat. Dari yang sebelumnya 4 sampai 5 jam dari pelabuhan Ketapang-Gilimanuk menuju ke pantai-pantai yang berada di Buleleng, Singaraja, Pemuteran, hingga Pantai Lovina dengan hanya memakan waktu 30 menit saja.
“Pantai- pantai seperti Grand Watu Dodol, Bangsring Underwater dan kumpulnya di pulau Tabuhan, nanti bisa melompat ke wisata pantai yang ada di Bali Barat, begitu sebaliknya,” tandas Bram. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |