Menjelajahi Asri Wisata Air Jopuro di Kabupaten Banyuwangi
TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Surga Bumi Blambangan seakan tidak ada habisnya untuk dapat dinikmati, suguhan bentang alam yang perawan menyiratkan keasrian dan kesejukan. Seperti salah satu destinasi wisata Jopuro yang merupakan kawasan pemandian alami di Dusun Rejopuro, Desa Kampung Anyar, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi.
Asri dan alami wisata Jopuro nampak dari aliran mata air yang dibendung sehingga membentuk kolam-kolam dengan arus yang tenang sehingga menjadi sebuah habitat yang disukai para capung yang memiliki nama latin Anisoptera.
Advertisement
Informasi uniknya yaitu capung di Wisata Jopuro dengan sangat mudah dapat ditemui. Hal itu menandakan bahwa keasrian dan kealamian alam, utamanya sumber air di sana memiliki kualitas yang baik. Pasalnya, capung merupakan salah satu hewan yang berperan sebagai bioindikator untuk kualitas lingkungan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Jopuro, Samian yaitu rasa syukurnya dengan masih sering ditemukannya banyak capung diberbagai sudut area Wisata Jopuro.
"Seperti yang kita ketahui, capung itu hanya bisa berkembang biak di habitat air yang bersih dan juga bergantung pada ekosistem perairan yang sehat dan rantai makanan yang sehat." jelas Samian, Selasa (20/2/2024)
Samian mengaku, dirinya kerap mengamati capung meletakkan telur-telurnya di permukaan air, dan ada juga yang menaruh dalam tanaman air. Diterangkanya, capung betina akan meletakkan telur di permukaan air yang tenang dan ada pula beberapa jenis capung yang meletakkan telurnya di lumut air.
Setelah menetas, masih Samian, larva capung menghabiskan waktunya memburu invertebrata atau hewan tanpa tulang belakang alias hewan lunak di dalam air yang nampak bening di kolam-kolam bendungan maupun areal pertanian selada air.
“Sering saya liat capung bertelur." ungkap Samian.
Tak hanya itu, selain sebagai bioindikator, capung ternyata juga sangat berjasa bagi manusia karena telah membantu membasmi serangga seperti jentik-jentik yang berasal dari nyamuk, lalat atau serangga lainnya merupakan mangsa bagi capung.
"Kami juga sangat membuka lebar bagi siapapun yang ingin belajar bersama mengenai capung di Wisata Jopuro,” tandas Samian.
“Bahkan sering kali rombongan sekolah dan juga kampus melakukan penelitian mengenai capung disini." imbuh Samian. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |