Wisata

Wisata Coban Jahe Malang: Jam Buka, Tiket, Akses Jalan, hingga Sejarah

Jumat, 23 Februari 2024 - 13:37 | 37.69k
Wisata Coban Jahe yang ada di Kabupaten Malang Jawa Timur.  (Foto: Achmad Fikyansyah/TIMES Indonesia)
Wisata Coban Jahe yang ada di Kabupaten Malang Jawa Timur. (Foto: Achmad Fikyansyah/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Kabupaten Malang Jawa Timur mempunyai pilihan wisata alam menarik yang patut dicoba. Mulai dari gunung, pantai, hingga air terjun. Dari sekian banyak wisata air terjun, Coban Jahe yang ada di Kecamatan Jabung Kabupaten Malang ini patut anda coba.

Selain menyimpan keindahan alam yang memikat wisatawan, Coban Jahe juga bisa digolongkan sebagai wisata air terjun yang paling mudah diakses. Hanya butuh waktu sekitar 45 menit dari pusat kota untuk bisa sampai ke wisata coban Jahe.  Akses yang ada juga sudah bisa dibilang bagus. Jalan  menuju kesana sepenuhnya sudah aspal. Hanya saja, akses menuju lokasi air terjun memang masih berupa tanah dan batu. Sehinggga bagi anda yang berkunjung kesana setelah hujan harus berhati-hati karena jalanya licin.

Coban yang ada di Jalan Begawan, Dusun Krajan, Desa Taji, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang itu buka mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB. Bagi anda yang ingin berkunjung kesana, waktu yang paling tepat adalah ketika sekitar 10 pagi. Karena warung-warung yang ada di lokasi wisata juga sudah mulai buka. Sehingga anda bisa berwisata sambil berkuliner.

Untuk tiket masuk, pengelola mematok Rp12 ribu per orang. Dan petugas akan menarik Rp30 ribu apabila anda datang berdua dengan satu motor. Lokasi parkiranya juga dekat dengan titik air terjun. Hanya sekitar 300 meter.

Ada banyak hal yang bisa anda lakukan disana. Selain menikmati pemandangan dan bersua foto,  disana anda juga bermain air di bibir sungai.  Selain itu, mereka juga menyediakan kafe kali, atau tempat ngopi yang lokasinya berada di sungai. Sehingga anda bisa menikmati kuliner sambil merasakan dinginnya air sungai yang bersih.

Karena ada banyak spot foto yang menarik, Coban Jahe juga kerap kali dijadikan tempat Preweding atau foto beramai-ramai. Dibalik keindahan alamnya, Coban Jahe menyimpan sebuah sejarah yang cukup bikin ngeri.

Sejarah Coban Jahe

Wisata Coban setinggi kurang lebih 45 meter itu mulai dibuka ke umum sejak tahun 2014, dan dikelola oleh Perhutani Unit II RPH Sukopuro bersama masyarakat sekitar. Dinamai coban Jahe, karena air terjun atau dalam bahasa jawanya adalah coban.

Sementara nama jahe berasal dari kata 'pejahe' yang berarti meninggal dunia. Dahulu, Kali Jahe menjadi sumber air yang tak lepas dari kisah perlawanan Ali Murtopo terhadap penjajah Belanda.

Dalam pertempuran tesebut, banyak pejuang yang gugur. Dalam bahasa Jawa, gugur artinya pejah. Begitulah nama Coban Jahe dikenal hingga saat ini.

Sekitar 100 meter dari pintu masuk Coban Jahe, terdapat Taman Makam Pahlawan Kali Jahe. Di sanalah para pejuang yang telah gugur dimakamkan.(*)

Advertisement

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES